Hari ini, Junghwan betul-betul tidak ingin berangkat sekolah, matanya berat tidak mau dibuka, semalam setelah Jeongwoo pulang, Junghwan tidak bisa tidur, sudah berusaha, tapi dia betul-betul tidak bisa tidur, biasanya Junghwan tidak bisa tidur kalau sedang sedih atau depresi. Tapi saat ini dia sedang tidak sedih, dia juga tidak sedang depresi. Jadi kenapa dia sampai semalaman tidak tidur. Atau jangan-jangan dia takut dengan perkataan Jeongwoo semalam, tentang Haruto yang punya banyak teman bully. Pfft... bully apanya, kemaren temen Haruto cuma cengegesan aja liat dia nginjek kaki Haruto.
Anyway sekarang yang dia mau cuma narik selimut dan tidur pulas dikamar bukan cuci muka di toilet sekolah begini. Dia menatap bayangannya sendiri di cermin, sedih melihat kantung mata diwajahnya. Hiks. Junghwan baru bisa tidur habis subuh.
Junghwan sedang membuka pintu toilet tapi pergerakannya tiba-tiba berhenti ketika dia merasakan sesuatu menghantam pintu yang sedang dia buka dengan cukup keras. Dia juga bisa mendengar seseorang menyumpah 'Fuck!' dari balik pintu.
Pelan-pelan Junghwan membuka lagi pintunya dan mengamati lelaki yang sedang membungkuk sambil memegangi hidungnya. Holy shit! Junghwan tau siapa lelaki ini.
"Ngapain uget-uget gitu didepan pintu toilet?" Tanya Junghwan, pura-pura tidak tahu.
Haruto, lelaki didepannya, mengeram kesakitan dan melihat telapak tangannya, dia bisa melihat darah disana. Junghwan dan Haruto tersentak kompak.
"Uh... kayanya hidung kamu patah deh. Buruan diobatin sebelum jatoh hidungnya. Duluan yaa bye!" Junghwan balik badan ingin segera kabur, tapi Haruto segera menariknya. Junghwan menyumpah dalam hati.
"Kamu ikut saya!" Kata Haruto, Mata Junghwan melebar. No hell no, dia nggak mau pergi sama orang ini.
"Eh stop stop, ini bukan salah saya! Kamu yang nabrak pintu sendiri, salah kamu. Murni salah kamu sendiri!" Junghwan menyilangkan tangan didadanya.
Haruto memutar matanya tidak sabar, dia tarik lengan Junghwan dan menyeretnya dengan paksa.
"HEH! STOP YA! Lepas aduhhhh sakit jangan kenceng-kenceng nariknya!!!!"
Haruto pura-pura tuli dan terus menyeret Junghwan sepanjang hallway. Untungnya semua murid sedang didalam kelas sekarang, jadi hallway sepenuhnya kosong. Haruto hanya terus menyeret adek kelasnya itu, sementara Junghwan ngomel non-stop.
"Hitungan ke 3 kalo nggak dilepas saya laporin kamu ke polisi, saya bakal telepon lawyer saya sekarang!! HEH denger nggak? Saya telepon nih beneran!!!"
Haruto mendorong Junghwan masuk ke sebuah ruangan, setelah mengedarkan pandangan keseluruh ruangan Junghwan sadar bahwa sekarang mereka sedang didalam UKS.
"Sekarang cepet bersihin, obatin, terserah pokoknya cepet!!!" kata haruto sambil duduk di pinggiran ranjang UKS. Junghwan hanya berdiri mematung didepan Haruto sambil mengedipkan matanya
Sekali
Dua kali
Tiga kali
Haruto memejamkan mata, frustasi.
"For god sake!! Cepetan Junghwan!!"
"You want me to what now?" Junghwan memiringkan kepalanya heran
"Seenggaknya bersihin darahnya, cepet!"
"Apaan... nggak mau. Kamu punya dua tangan, tuh dipake pfff..."
"saya nggak bisa,"
"Eh, Haruto... yang kejedot itu hidung, bukan tangan. Manja banget Ckk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumping In Love
Teen Fiction[[HaruHwan]] Oh dear... Junghwan dan Haruto??? This is going to be BAD. With capital B and capital A and Capital D. BAD!!!