4. Bumping in love

1.7K 243 34
                                    

"Junghwan..."


"Junghwan Bangun"


"Bangun, Hwan!!"


"Junghwan, Bangun dong! Bentar lagi Haru jemput!"

Oh well... Junghwan ingat sekarang, dia akan berangkat ke Lombok bersama Haruto hari ini.

"Cepetan, Hwan. Nanti telat lho, kasian Harunya"

Junghwan tetap tak bergeming, malah menutup matanya rapat-rapat.

"SO JUNGHWAN, WHERE'S YOUR MANNER! I'M TALKING TO YOU!!"

Junghwan merengek tidak jelas kemudian duduk, dia sedang tidak dalam mood bicara, dia cuma mau tidur.

"Nah gitu dong dari tadi, buruan mandi, mami bantuin packing."

Junghwan mendengus sebal, bukannya menurut perintah maminya untuk mandi, Junghwan malah menarik selimutnya lagi dan kembali keposisi tidurnya.

"Junghwan, this attitude of yours! Kenapa sih susah banget diatur!"

Junghwan menyibakkan selimut, menatap maminya sebal, "Plis, Mi. Aku udah bilang nggak mau dari kemaren. Jangan dipaksa terus!"

"Mami nggak maksa, ini emang tanggung jawab kamu."

"Fuck responsibility."

"Language, Junghwan." Mami Junghwan menatap anaknya tidak kalah sebal, "emang kamu pikir mami sama papi ngelakuin ini demi kita sendiri? Ini juga buat kamu, Hwan!"

"aku baru 16 tahun, Mi, baru SMA, nikah nggak masuk akal sama sekali."

"Kita cuma mau ngarahin kalian, Hwan. Supaya nggak salah ambil langkah."

"Why are you destroying my live?!?"

"Is that the things you say when I try to force you to have a better life?"

Junghwan menghela napas panjang, "Kita nggak tau soal itu, mi."

Mami Junghwan memandangi anaknya beberapa detik, kerutan didahinya mulai melembut. "Junghwan sayang, mami tau ini semua kecepetan, mami juga tau Junghwan udah gede dan pasti pengen punya kehidupan sendiri. Tapi kamu juga harus ngerti kalo perjodohan ini demi kebaikan semuanya. Bayangin berapa banyak orang yang kerja dibawah perusahaan papa sama papanya Haru, kamu tega mereka nganggur?"

Junghwan diam saja mendengarkan maminya. Mami melangkah mendekati ranjang dan duduk disamping anaknya, "Plus, mami sama papi juga nggak asal milih sembarangan orang, mami yakin Haruto bisa jadi pasangan yang baik buat kamu. So just go easy on us, okay?"

Junghwan mendengus dalam hati, Pasangan yang baik dari London ke Taiwan. pfffffh



-



Junghwan mencoba menarik, wait no, dia menyeret koper super besar dengan tangan kanan sedang tangan kirinya menenteng tas yang walaupun nggak sebesar itu tapi keliatan sama beratnya, Haruto berjalan dengan tenang di depannya hanya dengan satu ransel menggantung dibahunya.

Haruto bisa mendengar suara gedebuk yang cukup keras kemudian diikuti dengan "Ow" dari belakangnya tapi dia betul-betul malas menggubris, salah sendiri rempong.

"Watanabe Haruto!!!" panggil Junghwan, koper dan tas sudah sepenuhnya terlepas dari tangannya.

"Huh?"

Bumping In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang