Chapter 1 : Baby sun, Haechan

28.6K 3.2K 450
                                    

Pemuda berusia genap 16 tahun itu sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ia sedang memasukkan buku-buku sesuai mata pelajaran hari ini. Setelah itu, dirinya pun berjalan keluar dari kamar dengan senandung kecil keluar dari bibirnya yang mungil. Wajahnya tampak begitu ceria karena pada akhirnya ia bisa bangun lebih awal dan siap-siap lebih awal. Biasanya ia akan bangun jam 06.45 dimana ia hanya punya waktu lima belas menit untuk siap-siap sekaligus sarapan secara serampangan.

Kebetulan tadi malam sang ayah menyetel alarm di ponselnya. Terdapat lima alarm yang ia atur yaitu pada jam 04.00, 04.30, 05.00, 05.30, dan 06.00. Haechan berhasil bangun pada alarm terakhir lewat sepuluh menit.

Kedua kakinya berjalan menuruni tangga. Begitu ia sampai di meja makan yang menyatu dengan dapur, ia melihat sudah ada sang ayah yang duduk sambil membenarkan posisi jam tangannya. Haechan tersenyum lebar, ia berlari kecil sebelum memeluk tubuh sang ayah dengan erat.

"Hei hei, ada apa? Kamu baik-baik saja?" Tanya Johnny, ayah dari Haechan.

Pemuda berpipi bulat itu menggeleng, "selamat pagi! Aku berhasil bangun lalu bersiap lebih awal, bagaimana? Aku keren 'kan?"

Johnny terkekeh. Ia mengangguk dan menepuk kepala putra bungsunya berulang kali, tidak lupa menyuruh anak itu untuk duduk dan menyantap sarapannya. Haechan tampak berbinar melihat makanan yang berada di depannya, ia berdoa terlebih dahulu sebelum memakan sandwich dengan dua sosis sapi di sampingnya. Johnny menggeleng kecil melihatnya, meskipun Haechan sering kali manja dan merepotkan tetapi ia bersyukur Haechan selalu berada bersamanya selama ini.

"Nah, susunya. Habiskan!" Pria bertubuh ramping datang membawa segelas susu putih.

"Terima kasih paman Taeyong, aku sayang paman."

Taeyong adalah teman dekat Johnny yang memang sudah nyaris 12 tahun menjadi pengasuh tetap Haechan sejak Ten meninggalkannya. Ia akan datang pada pagi hari untuk menyiapkan sarapan serta bekal makan siang sebelum kembali ke rumah untuk menyelesaikan pekerjaan pribadinya. Kemudian Taeyong akan kembali lagi ke rumah mereka pada sore menjelang malam untuk menyiapkan makan malam.

Yah, meskipun terdengar merepotkan harus mengerjakan semuanya tetapi Taeyong sangat menikmati pekerjaannya. Ia tulus mengasuh Haechan seperti anak sendiri karena ia tahu Johnny tidak bisa menyentuh alat-alat masak di dapur. Bisa-bisa rumahnya terbakar karena salah gerak.

Dan tahun ini menjadi tahun ke dua belas dimana istrinya pergi meninggalkan rumah bersama anak sulung mereka. Johnny sudah mengerahkan tenaga untuk mencari keberadaan mereka berdua tetapi nihil, Johnny pun akhirnya menyerah karena ia pikir inilah jalan terbaiknya untuk mereka berdua. Dirinya masih memiliki Haechan meskipun jauh di dalam lubuk hatinya ia merindukan sosok istri serta anak sulungnya.

Seperti biasa setelah sarapan selesai akhirnya Johnny dan Haechan pun berangkat. Sebelum kembali ke rumah, Taeyong harus membereskan beberapa ruang di rumah minimalis itu terlebih dahulu dan akhirnya ia pun pulang menggunakan sepeda kebanggaannya karena rumahnya hanya berjarak dua blok dari sini.

"Appa tidak perlu menjemputku hari ini karena aku akan pulang bersama Nana dan Renjun." Ujar Haechan.

Johnny menaikkan satu alisnya, "apa kalian akan naik bus umum?" Johnny sangat posesif terhadap si bungsu.

"Tidak, Nana dan Renjun membawa sepeda mereka hari ini jadi aku bisa duduk di belakang."

Mengingat jarak sekolah dengan rumahnya lumayan jauh, Johnny menggeleng. Ia tidak ingin Haechan kelelahan apalagi kepanasan setelah pulang sekolah nanti, "no." Jawabnya singkat, memutar stir mobil ke arah kiri.

"Ish appa, Ayolah aku sudah besar, sudah kelas sepuluh! Ya ya ya....?"

Bayi beruangnya itu memasang wajah memohon membuat Johnny langsung berpikir. Ia hanya tidak ingin Haechannya kenapa-napa di jalan nanti apalagi mengayuh sepeda itu sangat melelahkan. Johnny turut prihatin kepada salah satu teman anaknya yang nanti membawa anak Haechan, pasti akan kesusahan mengayuh sepeda karena Haechan juga berat.

Home | SeoFamily✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang