001.

19K 987 38
                                    


/intro/


Wanita cantik dengan perawakan tinggi bak model dengan paras yang ayu tengah berjalan seorang diri di jalan setapak yang sunyi, sepi. Raut wajahnya sangat kentara jika ia lelah setelah bekerja seharian di tempat kerjanya.

Jam menunjukkan pukul dua belas malam, wanita cantik itu telah sampai dibangunan sederhana bercat biru laut sembari menghela napas, raut wajah lelahnya diganti dengan senyum hangat, setelahnya ia masuk kedalam bangunan dihadapanya.

"Aku pulang", ujarnya pelan sembari menyalakan lampu ruang tengah yang sengaja dimatikan.

Dengan gerakan hati-hati ia meletakkan sepatu yang ia kenakan di rak sepatu tanpa menimbulkan suara lalu menggantinya dengan sandal rumah, ia mulai berjalan lebih dalam menuju kamarnya tapi langkahnya terhenti

Ketika matanya menangkap sosok laki-laki yang tengah duduk seorang diri sembari menunduk di anak tangga menuju kamarnya.

"Mas Bara" panggilnya lembut sembari berjalan mendekat ke arah laki-laki yang ia panggil Mas Bara.

Namun yang dipanggil tidak merespon apapun

"Mas Bara", panggilnya lagi dengan menepuk pelan bahu sang lawan bicara.

Sontak laki-laki yang bernama Bara itu mendongak lantas menatap hangat perempuan di hadapanya sekarang diiringi senyum hingga menampilkan lesung pipinya

"Mas Bara belum tidur? Jian sama siapa?"

Yang ditanya menatap bingung sang lawan bicara.

"Alya aku ga denger kamu ngomong apa, aku lupa ga pake alat bantu dengar aku. Maaf" ujar nya dengan menggerakan tanganya.

Wanita cantik bernama Alya itu lantas tersenyum sembari menggeleng kepalanya.

"Mas gausah minta maaf gapapa kok, aku tadi nanya Mas Bara belum tidur? Jian sama siapa?" Sahut wanita cantik bernama Alya dengan gerakan tangan juga.

Bara ber-oh ria tanpa suara lalu mulai menggerakan tanganya untuk menjawab pertanyaan sang lawan bicara.

"Sengaja nungguin kamu, Jian udah tidur di kamar kita sendirian"

Alya lagi-lagi tersenyum membaca gerakan tangan laki-laki dihadapanya.

"Harusnya mas tidur aja gausah nunggu aku, besok kan mas kerja nanti kesiangan gimana? Mas udah makan?"

Bara menggeleng lalu mulai menggerakan tanganya. "Aku besok dapet jadwal siang, udah makan kok tadi siang. Kamu udah makan?"

Alih-alih menjawab ucapan Bara, Alya malah menarik laki-laki dihadapanya untuk mengikuti langkahnya ke arah dapur lalu mendudukan laki-laki itu dikursi pantry dapur.

Lalu tangannya dengan cepat mengambil beberapa bahan masakan dari dalam lemari pendingin yang dijadikan makan malamnya untuk ia dan suaminya.
-
Iya, Bara dan Alya adalah pasangan suami istri yang sudah dikaruniai seorang putra kecil berusia tiga tahun yang diberi nama Jian.

Kehidupan rumah tangga Bara dan Alya di warnai dengan kebahagiaan didalamnya ya walaupun terkadang ada permasalahan - permasalahan kecil sebagai bumbu pelengkap rumah tangga mereka.

Bara dan Alya dipertemukan ketika mereka berdua masuk ke kampus yang sama. Berawal dari partner organisasi dan berlanjut menjadi partner hidup.

Perjalanan kisah cinta mereka pun tidak semulus yang dibayangkan. Penuh perjuangan dan air mata untuk Bara mendapatkan Alya.
-

perfect Husband | Jaerosè (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang