005.

6.2K 589 39
                                    

/desakan/

Alya tengah duduk seorang diri di sebuah cafe yang letaknya tidak jauh dari butik tempat ia bekerja, kebetulan hari ini Disa selaku atasan dan sahabat Alya ada acara keluarga di luar negeri makanya semua karyawan butik di pulangkan secara cepat dari biasanya.

Sebenarnya Alya ingin cepat cepat pulang agar segera berjumpa dengan suami dan anaknya karena tumben banget bisa pulang sebelum matahari terbenam. Tapi sayangnya keinginan nya ditunda lebih dulu karena seseorang mengajaknya bertemu untuk berbicara sesuatu penting menurutnya tapi tidak untuk Alya.

Alya memperhatikan jam tangannya yang menunjukan pukul dua siang padahal ia dan orang yang bersangkutan sepakat untuk datang jam satu, nyatanya sudah satu jam berlalu orangnya belum menampakkan batang hidungnya membuat Alya kesal telah membuang waktunya.

"Ck, ga tepat waktu banget jadi orang!"gumam Alya berniat untuk beranjak dari tempat yang ia tempati tapi orang yang ditunggu datang sembari tersenyum canggung ke arah Alya.

"Maaf lama tadi ada urusan yang harus saya selesaikan lebih dulu. Saya minta maaf"

Alya mendengus tidak minat merespon ucapan laki-laki dihadapanya sembari kembali mendudukan dirinya di tempat yang ia tempati sebelumnya.

"Kamu sudah mak-"

"Langsung ke inti pembicaraan saja bagaimana? Waktu saya terbuang banyak menunggu kedatangan anda, saya juga punya urusan yang lebih penting",tukas Alya cepat dengan nada bicara yang terkesan dingin.

Membuat sang lawan bicara terdiam beberapa saat.

"Oke, bisa tidak kamu menerima permintaan orang tua saya dan kamu untuk kita menikah?"

Alya yang awalnya malas menatap sang lawan bicara sontak melotot kaget sembari menatap tak percaya lawan bicara dihadapanya.

"Pak Johnny apa anda gila?! Saya sudah bersuami dan punya an-"

"Saya tau itu sangat tau. Tapi tolong saya kali ini, saya ingin ibu saya bahagia dan juga harta?",tukas Johnny dengan pembawaan tenang berbeda dengan Alya yang menatap tak suka Johnny.

"Itu bukan urusan saya, silahkan cari perempuan lain yang bisa-"

"Kalo bisa saya tidak mungkin memohon di depan kamu untuk menikah seperti sekarang. Ibu saya hanya merestui hubungan saya dengan kamu Alya bukan perempuan lain",lagi lagi Johnny menukas ucapan Alya yang sukses membuat Alya terdiam.

"Saya akan memberikan apapun yang kamu mau kalo kamu mau menikah dengan saya"

"Saya bukan perempuan murahan pak Johnny tolong garis bawahi",sahut Alya cepat dengan tatapan dingin ke arah sang lawan bicara.

Johnny memijat pelipisnya yang berdenyut, ia lelah membalas ucapan perempuan di hadapanya sekarang. Johnny juga tidak ingin menikahi Alya hanya saja sang ibu selalu mendesaknya agar segera menikahi perempuan dihadapanya ini.

"Jujur saya juga tidak ingin menikahi kamu yang jelas jelas sudah bersuami dan sudah menjadi seorang ibu. Saya juga tidak ingin merusak rumah tangga orang, tapi desakan dari ibu saya membuat saya seperti sekarang", ujar Johnny tiba-tiba sedangkan Alya diam menunggu ucapan selanjutnya.

perfect Husband | Jaerosè (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang