007.

5.2K 501 15
                                    

/not alone/

Alya tengah menatap bangunan megah dihadapanya dengan pikiran yang entah melayang kemana, membuat seseorang yang juga berdiri disebelahnya menatap tanya Alya.

"Kalo kamu engga yakin mending saya antar kamu pulang, engga harus sekarang ngomong nya gapapa"

Alya masih diam tidak merespon ucapan sang lawan bicara.

"Daripada berdiri kaya orang bodoh seperti ini lebih baik pulang"

Lagi-lagi Alya tidak merespon membuat si lawan bicara sedikit jengkel dibuatnya.

"Alyaaaa!"

Sontak Alya tersentak lalu menoleh ke arah sumber suara yang membuat dirinya sedikit terkejut.

"Astaga pak Johnny anda sedang apasi?! Kenapa harus teriak tepat ditelinga saya?!" Ujar Alya kesal membuat Johnny menatap tak suka Alya.

Harusnya disini Johnny yang kesal karena ucapannya terabaikan oleh Alya, tapi kenapa Alya yang marah pada Johnny sungguh membuat Johnny ingin memaki perempuan disebelahnya namun ia berusaha sabar.

"Tolong ya engga usah panggil saya pak dan anda, saya cuma dua tahun lebih dulu dari kamu engga tua-tua amat! Satu lagi jangan pake kata anda pake kata kamu aja lebih enak didengar, mengerti?!"

Alya memutar mata malas sebelum membalas ucapan Johnny disebelahnya.

"Lalu kamu mau saya panggil apa? Om?"

Johnny yang malas berdebat memilih untuk melangkah lebih dulu masuk kedalam bangunan megah dihadapanya yang tak lain dan tak bukan ialah kediaman Renita, ibunda Johnny. Meninggalkan Alya yang masih mematung ditempat.

Sesuai dengan ucapan Alya tempo hari lalu di cafè yang mengatakan ia akan berbicara langsung pada Renita agar membatalkan pernikahan dirinya dengan Johnny dikarenakan kedua belah pihak (Alya dan Johnny) tidak saling mencintai dan tidak bersama karena ada seseorang yang mereka cintai lebih dari dirinya sendiri (pasangan hidup mereka masing-masing).

"Kamu harus yakin Alya kamu pasti bisa mengatasi masalah ini tanpa sepengetahuan Mas Bara", gumam Alya meyakinkan dirinya sendiri sebelum menyusul masuk Johnny.

💕

"Maaf saya datang terlambat, kamu sudah menunggu lama?"

Bara yang tengah hanyut termenung ditempat sontak tersentak kaget mendengar suara berat seseorang yang duduk dihadapanya sekarang.

"Sudah menunggu lama? Maaf telat datang, ada trouble tadi di kantor saya",ujar seseorang yang duduk dihadapan Bara dengan bahasa isyarat setelah sadar keterkejutan yang diberikan adik iparnya karena kedatangan dirinya.

Bara lantas tersenyum sembari menggeleng,

"Tidak terlalu lama saya juga baru datang Mas Tama", sahut Bara dengan gerakan tangan membuat sang lawan Bicara - Tama kakak ipar kedua tersenyum tipis sembari mengangguk.

Iya, setelah selesai mengajar kelas pada siang hari ini Bara yang biasanya pulang kerumah ibunya untuk menjemput sang buah hati di urungkan lebih dulu karena Tama kakak ipar keduanya mengajak untuk makan siang bersama, tumben sekali pikir Bara.

perfect Husband | Jaerosè (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang