/Tegar/
Setelah mendapat pesan singkat dari Alya, rasa kantuk Nalandra lenyap dan digantikan dengan rasa khawatir karena sudah tiga jam berlalu Alya tak kunjung pulang ke rumah padahal Alya mengatakan sebentar.
Nalandra melirik jam tanganya yang sudah menunjukkan pukul dua pagi.
"Gue jemput aja deh",gumam Nalandra sembari mengambil jaket serta kunci motor namun tidak lama pintu rumah terbuka yang menampilkan sang kakak ipar dengan dua kantong plastik minimarket dikedua tanganya.
Nalandra segera berjalan mendekat ke arah Alya.
"Ya ampun mbak kenapa lama banget? Katanya cuma sebentar, aku khawatir dan engga ngebayangin gimana ngamuknya mas Bara kalo tau istri tercintanya kenapa-napa", ujar Nalandra menggebu-gebu sedangkan Alya tersenyum sembari mengulurkan kantong belanjaanya pada Nalandra.
"Iya maaf, Na kamu tidur bareng Jian di kamar mbak biar mbak yang tidur di kamar tamu", sahut Alya dengan nada lirih
"Loh mbak biar ak-"
"Gapapa Na, udah ya mbak mau istirahat dulu kamu juga abis makan nanti jangan lupa istirahat",tukas Alya cepat lalu berjalan menuju kamar meninggalkan Nalandra yang terpaku di tempatnya.
Nalandra merasa ada yang tidak beres dari sang kakak ipar pasalnya sebelum berangkat ke minimarket penampilan Alya rapih dengan rambut pirangnya diikat pita sedangkan tadi rambutnya dibiarkan terurai dan matanya yang kentara sekali sehabis menangis. Jujur Nalandra kepo tapi ia sadar tidak baik kepo dengan urusan orang lain termasuk kakak iparnya.
-
Sesampainya didalam kamar, Alya segera masuk kamar mandi dan menyalakan shower untuk mengguyur seluruh tubuhnya. Alya memeluk erat tubuhnya sembari menangis tanpa suara, ia tidak ingin tangisnya di dengar oleh sang adik ipar.Alya membenci laki-laki yang telah menjamah tubuhnya. Hal yang tidak seharusnya laki laki itu lakukan karena hal itu hanya dapat di lakukan oleh Bara yang jelas-jelas suami Alya.
Alya juga membenci dirinya sendiri yang tidak bisa menahan gerakan gila Johnny pada dirinya...Ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi sang suami jika tahu hal gila ini, Alya merasa telah mengkhianati Bara secara tidak langsung walaupun itu bukan kehendaknya.
"Maafin aku mas maaf",gumam Alya sembari menjambak rambutnya tanpa ampun
💕
Johnny mengerjap ketika sinar matahari menelusup masuk kedalam kamarnya melalui jendela.
Hal pertama yang dirasakan ialah kepalanya sangat pening namun ia memaksakan dirinya untuk bangun dan menatap sekitarnya heran.
Ia ada di dalam kamarnya sendiri padahal terakhir kali ia berada di mobilnya dan berniat untuk membeli minuman di sebuah minimarket yang ada dihadapanya saat itu."Arghhhhh!!" Johnny meremas kepalanya yang masih terasa pening bukan main karena terlalu banyak minum.
Johnny meraba saku celananya untuk menelpon seseorang yang ia butuhkan kehadiranya saat ini karena hanya orang ini yang bisa membantu keadaanya setelah drunk
Hardi
| datang ke rumah saya cepet! Ga pake lama
| saya tunggu.Setelah mengirimkan pesan singkat pada sang adik, Johnny kembali merebahkan tubuhnya dengan mata terpejam menahan rasa pening yang tak kunjung hilang
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect Husband | Jaerosè (✔)
Fanfictionsemua orang dilahirkan tidak sesempurna itu. Namun, menurutku kamu sudah terlahir sempurna versi kamu sebagai seorang suami. - Alya terima kasih telah mencintai laki-laki yang tak sempurna sepertiku, kamu adalah perempuan terhebat dalam hidupku sete...