/Accident/
Seperginya mobil Tama dari hadapan Bara, Bara baru sadar jika pesan singkat yang ia kirim untuk Nalandra (adiknya) beberapa menit yang lalu meminta untuk dijemput tak kunjung mendapat respon.
Masih ada kelas mungkin pikir Bara ketika Nalandra tak membalas pesan singkatnya. Karena tidak mau mengganggu sang adik, Bara memilih untuk mencari taxi agar ia bisa pulang ke rumah ibunya. Mobil yang biasa Bara pakai dipinjam oleh sang adik karena motor adiknya mengalami kerusakan.
Sudah satu jam Bara menunggu taxi namun tidak ada yang lewat satu pun membuat Bara lelah berdiri dan memutuskan untuk mampir lebih dulu ke minimarket yang letaknya bersebrangan dengan cafè tempat ia berdiri sekarang.
"Nunggu Andra aja kali ya sambil nyantai di minimarket" gumam Bara dalam hati.
Ketika kakinya melangkah untuk menyebrang menuju minimarket ponselnya berdering adanya panggilan masuk, saat itu posisi jalan yang ingin disebrangi Bara cukup sepi. Tepat ketika Bara menerima telpon yang masuk dari ponselnya sembari terus berjalan.
"AWASSSS!!!!!" seru seseorang yang baru saja keluar dari minimarket, namun seruanya tidak terdengar oleh Bara yang terus melangkah
Hingga sebuah mobil box yang datang dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi berhasil menghantam Bara dengan keras hingga terpental.
💕
"Nanaaaaaaa gue nebeng lo yaaaa gue lagi engga bawa motor braderrr",ujar seorang pemuda dengan mata sipit dan jika tersenyum matanya akan membentuk bulan sabit.
Yang dipanggil Nana lantas menoleh sekilas dan kembali fokus memasukan barang bawaanya kedalam tas.
"Panggil gue Andra anjrit kalo di kampus! Gue harus bilang berapa kali si Jeno?!!!" Sahutnya kesal sedangkan yang bernama Jeno tersenyum menggoda ke arahnyaa.
"Mulut gue udah latah manggilnya Nana, ya emang napa si mau gue panggil Nana atau Andra juga sama kan nama lo Nalandra!"
Nalandra yang malas berdebat dengan sahabat kecilnya ini memilih untuk pergi dari kelas siangnya hari ini, meninggalkan Jeno yang jalan dibelakangnya.
"Na nebeng ya, motor gue abis ben-" ucapan Jeno terhenti ketika Nalandra menghentikan langkah kakinya tiba-tiba membuat Jeno yang berjalan dibelakangnya menabrak punggung milik Nalandra.
"Gilaaaaa gue lupa ngabarin kakak gue Jen kalo gue ada kelas tambahan siang ini padahal dia minta jemput gue!" Ujar Nalandra yang baru sadar ketika membuka ponselnya dan terdapat pesan masuk dari sang kakak yang meminta untuk ia jemput di cafè yang letaknya tidak jauh dari kampusnya.
Jeno cuma geleng kepala doang, kebiasaan sahabatnya yang satu ini yang engga ilang ilang dari dulu pelupa.
"Yaudah sana jemput tunggu apalagi coba?"
"Terus nanti lo sama siapa?" Nalandra balik tanya membuat Jeno memutar mata jengah.
"Gampang gue mah bisa nebeng ke siapa aja, udah sana kasian bang Bara nungguin jangan jadi adik durhaka lo ya",ujar Jeno sembari mendorong tubuh Nalandra agar segera pergi dari hadapanya.
"Iyeee bawal amat lo, yaudah gue duluan ya? Tiati lo kalo pulang kalo udah sampe kabarin gue",sahut Nalandra yang berjalan menjauh dari Jeno sembari melambaikan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect Husband | Jaerosè (✔)
Fanfictionsemua orang dilahirkan tidak sesempurna itu. Namun, menurutku kamu sudah terlahir sempurna versi kamu sebagai seorang suami. - Alya terima kasih telah mencintai laki-laki yang tak sempurna sepertiku, kamu adalah perempuan terhebat dalam hidupku sete...