/Akhir Tak Bahagia?/
Alya tengah termenung sembari melihat jalanan yang basah terkena hujan yang cukup deras sore ini lewat jendela kaca taxi yang ia tumpangi. Alya memutuskan untuk segera pergi dari cafè, mengabaikan ajakan Johnny untuk mengantarnya pulang.
Alya menangis dalam diam, selama empat tahun ia menikah dengan Bara untuk pertama kalinya Alya melihat kemarahan dan tatapan kecewa sang suami pada dirinya karena beberapa menit yang lalu Bara menyaksikan dengan jelas gerakan tak terduga Johnny pada Alya.
Sudah beberapa pesan dan telpon untuk Bara tak ada satu pun yang dijawab membuat Alya merasa takut dan khawatir secara bersamaan, larut dengan perasaanya tiba-tiba taxi yang ia tumpangi mengerem mendadak membuat Alya sedikit tersentak,
"Ada apa pak? Kok berhenti?"
"Aduh maaf mbak ngerem dadakan, jalanan di depan macet mbak kayanya ada kecelakaan",
Mendengar kata kecelakaan yang dilontarkan sang supir taxi, perasaan Alya menjadi tidak enak dan langsung teringat Bara suaminya lantas ia dengan sigap kembali menghubungi sang suami,
"Angkat mas aku mohon",gumam Alya harap harap cemas bukanya mendengar suara dari Bara ia malah mendengar suara dari operator yang mengatakan untuk menghubungi nomer sang suami beberapa saat lagi.
"Mbak maaf ya kayanya nyampe ke tempat tujuan mbak agak lama, macet banget ini mbak",ujar supir taxi membuyarkan kecemasan Alya
"O-oh iya gapapa pak saya turun disini aja deh", sahut Alya sembari keluar dari dalam taxi entah kenapa hati kecil Alya meminta untuk Alya segera turun dari taxi padahal posisi ia berada sekarang masih jauh dengan daerah rumahnya.
"Eh gapapa mbak? Masih jauh ke tempat tujuan mbak loh ini"
"Gapapa pak saya mau mampir ke rumah temen dulu, makasi ya pak", sahut Alya seraya menyodorkan uang kearah sang supir taxi.
Bisa dilihat dengan jelas terdapat garis polisi dan mobil ambulance juga orang yang ada di sekitar jalan mengerubungi tempat terjadinya kecelakaan dan tanpa sadar langkah kaki membawa Alya mendekat kearah tersebut.
Semakin Alya mendekat ke tempat kejadian perasaan Alya mendadak kacau dan hatinya berdenyut nyeri. Perlahan namun pasti Alya terus melangkah, menyelip kerumunan orang agar dapat melihatnya dengan jelas
"Ya ampun kasian banget mana masih muda, semoga masih bisa diselamatin nyawanya"
"Engga kebayang gimana reaksi keluarganya kalo tau ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect Husband | Jaerosè (✔)
Fanfictionsemua orang dilahirkan tidak sesempurna itu. Namun, menurutku kamu sudah terlahir sempurna versi kamu sebagai seorang suami. - Alya terima kasih telah mencintai laki-laki yang tak sempurna sepertiku, kamu adalah perempuan terhebat dalam hidupku sete...