SELESAI.

5.8K 400 38
                                    

/kenyataan/

Jian tersenyum puas ketika kerja kerasnya untuk menancapkan lilin diatas kue ulang tahun sang adik terpasang sempurna tanpa merusak hiasan dibawahnya.

Kue ulang tahun sudah siap langkah selanjutnya Jian memastikan jika buket bunga yang ia pesan dadakan tidak layu ataupun rusak tidak lupa pula Jian menyemprotkan parfum favoritnya karena Acacia suka bau wangi sang kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kue ulang tahun sudah siap langkah selanjutnya Jian memastikan jika buket bunga yang ia pesan dadakan tidak layu ataupun rusak tidak lupa pula Jian menyemprotkan parfum favoritnya karena Acacia suka bau wangi sang kakak.

"Kue udah siap, kado dari gue juga udah siap, oke! Tinggal koordinasi ke papa dan mama", ujar Jian sembari melangkah keluar untuk menghampiri Bara dan Alya.

-

Alya yang masih menangis dalam dekapan Bara karena belum siap menceritakan yang sebenarnya pada putri bungsunya sedikit tersentak kala mendengar pintu kamarnya di ketuk sontak Alya buru buru menghapus air matanya dan menarik tubuhya dari dekap hangat sang suami,

"Pa, ma aku izin masuk yaa?" Ujar Jian dengan kepala yang menyembul sedikit dari balik pintu

Bara dan Alya kompak tersenyum dan mengangguk melihat kedatangan putra sulung mereka.

"Sini kak masuk aja gimana? Udah siap semua?" Tanya Alya seraya menepuk ruang kosong disebelahnya agar Jian bisa duduk di sebelahnya,

Jian mengangguk mantap, "udah siap semua kok Mama sama papa tenang aja kalo gitu sekarang aja yuk kasih surprise nya, udah bete banget tuh si adek sampe teriak teriak engga jelas di kamarnya"

"Ya ampun jadi yang teriak teriak dari tadi itu adek? Kirain mama sama papa tetangga sebelah",sahut Alya sedikit terkejut

Jian mengangguk sembari tertawa yang ditahan karena ia tidak ingin sang adik mengetahui rencananya untuk memberikan kejutan.

"Iya ma itu adek emang dramatis anaknya engga diucapin ulang tahun aja teriak teriak"

"Udah udah malah ghibahin adek nanti keburu malam adek udah tidur", Bara angkat bicara dengan gerakan tanganya.

-

Sedangkan di kamar Acacia masih memukuli bantal untuk menyalurkan rasa kesalnya, ia tidak mungkin kan menangis di depan mama papa dan juga kakaknya untuk mengingatkan jika hari ini ia ulang tahun dan meminta untuk diberi ucapan atau syukur syukur diberi kado.

"Ck, mending aku tidur aja deh lagian ucapan ulang tahun dari teman ku udah cuk-"

TING!,  ucapan Acacia terhenti karena matanya salah fokus dengan ponselnya yang menyala dan menampilkan sebuah notifikasi dari nomor yang tidak dikenal.

perfect Husband | Jaerosè (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang