/Missing you/
Johnny menghela napas dalam sebelum masuk kedalam ruang kerja sang ibu, Johnny mencoba menetralkan emosinya agar tidak meluap dihadapan Renita.
Sehari setelah kecelakaan menimpa suami Alya, Johnny segera menemui sang ibu yang saat itu juga Renita sedang keluar kota karena urusan bisnis yang ia geluti dan hari ini setelah lima hari menunggu kedatangan sang ibu untuk memastikan apa beliau dalang di balik semua kecelakaan itu tiba.
Setelah merasa emosinya mulai mereda, Johnny segera membuka pintu ruangan sang ibu perlahan dan langsung mendapati pemandangan ibunya yang tengah sibuk dengan berkas dan komputer dihadapanya.
"Mam-"
"Langsung ke point pembicaraanya saya tidak punya banyak waktu." Tukas Renita cepat membuat Johnny diam-diam mengepal kan tanganya kuat.
"Oke, ini semua rencana mami kan? Mami plis stop mengorbankan kebahagiaan orang lain untuk kepentingan pribadi mami. Engga gitu cara mainya mi, itu salah-"
Renita tersenyum, "kepentingan pribadi kamu bilang? Hey! Saya melakukan itu semua untuk kebahagiaan kamu dan seharusnya kamu berterimakasih karena saya sudah memberi jalan yang mudah untuk kamu mendekati Alya"
Johnny menatap sang ibu tak percaya, Johnny tidak paham lagi bagaimana jalan pikir ibunya yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan apa yang ia inginkan, Johnny sudah muak melihatnya.
"Mam aku bener-bener engga habis pikir sama jalan pikiran mami yang gila itu. Mam di dunia ini perempuan banyak sangat banyak! Kenapa harus Alya orangnya mam! Kalo aku punya pikiran yang sama kaya mami udah dari dulu aku nikahin Alya sebelum dia bertemu suami nya, lagian apa kurangnya Andine di mata mami?! Dia juga perempuan seperti Al-"
"Waktu kamu berbicara habis, silahkan keluar dari ruangan saya!" Tukas Renita sarkas
"Mam!"
"KELUAR DARI RUANGAN SAYA!"
💕
Alya tengah memandang wajah tampan Bara yang tertidur dengan masker oksigen menghiasi wajahnya dan beberapa alat medis lain menempel pada tubuh sang suami.
Sudah lima hari setelah operasi Bara tak kunjung membuka matanya. Dan sudah lima hari itu juga Alya tidak pernah absen menemani sang suami rasanya sangat sesak jika melihat kondisi laki-laki yang ia cintai terbaring lemah tidak berdaya dengan beberapa luka yang menghiasi tubuhnya sekarang.
"Mas kok lama banget tidurnya, engga kangen aku sama Jian ya? Jian selalu nanyain kamu kemana tiap aku pulang ke rumah kadang dia sampe nangis mau ketemu kamu katanya", ujar Alya dengan suara bergetar sembari mengusap lembut tangan dingin Bara yang tidak terhalang infus namun terbalut perban.
"Bangun dong mas ayo kita jalan bareng lagi nemenin Jian main, bangun mas aku rindu sangat", Alya tidak dapat membendung rasa sedihnya lagi ia mulai terisak tanpa suara.
-
Hingga seseorang yang memperhatikanya dari luar ruang perawatan amat sangat merasa bersalah dan merasa kata maaf saja tidak cukup walaupun bukan ia pelakunya."Loh bang kok lo ada disini?!" Johnny sontak tersentak melihat seorang pemuda yang tengah menatapnya penuh tanya.
"Kamu sendiri ngapain ada disini? Siapa yang sakit?" Johnny balik bertanya ke arah pemuda yang ada dihadapanya sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect Husband | Jaerosè (✔)
Fanfictionsemua orang dilahirkan tidak sesempurna itu. Namun, menurutku kamu sudah terlahir sempurna versi kamu sebagai seorang suami. - Alya terima kasih telah mencintai laki-laki yang tak sempurna sepertiku, kamu adalah perempuan terhebat dalam hidupku sete...