006.

5.6K 551 9
                                    

/if you/

Setelah menemui Alya di cafè tadi, Johnny tidak kembali lagi ke kantor melainkan ke sebuah perumahan mewah yang jaraknya tidak jauh dari cafè yang ia kunjungi.

Johnny ingin melepas rasa rindunya kepada si buah hatinya yang berusia lima bulan, selama beberapa bulan belakangan Johnny tidak pulang ke rumah Andine (kekasih Johnny) sekaligus ibu dari buah hatinya.

Johnny terlalu sibuk menuruti perintah sang ibu untuk membujuk Alya agar mau menikah denganya sampai Andine dan buah hatinya mau tidak mau harus disisikan lebih dulu, jujur Johnny tidak tega tapi ibunya mengamcam jika ia tidak menuruti perintah ibunda bukan hanya kehilangan harta tapi juga Andine dan buah hati menjadi taruhan.

"Kenapa engga bilang dulu si kalo mau pulang, biar aku masakin kesukaan kamu John",ujar Andine ketika Johnny masuk kedalam rumah

Johnny tersenyum hangat lalu menarik Andine kedalam pelukanya, diciumnya sang kekasih cukup lama. Johnny merasa berdosa pada Andine, Johnny selalu memberikan luka pada sang kekasih tapi tidak sedikit pun Andine marah pada dirinya.

Salah satu luka yang diberikan Johnny pada Andine ialah, ia belum bisa mengganti status Andine dari kekasih menjadi istri padahal ia dan Andine sudah dikaruniai bayi laki-laki tampan(: tapi karena terhalang restu sang ibu, Andine dan Johnny hanya bisa berpasrah pada keadaan, berharap ada secerca harapan untuk hubungan mereka.

"Kamu mandi dulu gih, aku mau nyiapin makanan dulu buat kamu. Oiya kalo mau ketemu Jio jangan berisik dia baru tidur John"

Johnny mengangguk singkat lalu mulai melangkah memasuki kamar si buah hati yang baru tertidur dengan langkah hati-hati agar tidak menimbulkan suara.

"Halo jagoan ayah..",gumam Johnny ketika melihat buah hatinya tengah tertidur pulas.

Ditatapnya si buah hati cukup lama rasanya rindu yang sudah membumbung tinggi pada jagoanya terbayar sudah setelah melihat di depan matanya sekarang.

"Maaf ya jagoan kecil ayah, ayah belum jadi ayah yang baik buat kamu",ujar Johnny sembari mengusap lembut pipi gembul si buah hati hingga tak sadar butiran bening jatuh tanpa izin dari pertahananya.

Hingga bahunya ditepuk dari arah belakang, Johnny buru-buru menghapus kasar matanya yang sedikit basah.

"John, aku udah siapin air hangat buat kamu mandi. Jangan lupa makan juga aku udah siapin di meja makan" ujar Andine dengan senyuman teduh miliknya membuat Johnny berkali-kali jatuh kedalam pesona seorang Andine.

"John? Hey malah ngelamun! Udah sanah mandi terus makan", Andine menjentikan tanganya ke arah Johnny yang melamun.

"O-oke." Setelahnya Johnny beranjak dari tempatnya.

-

Tidak butuh waktu lama untuk Johnny menyelesaikan urusanya didalam kamar mandi, kini ia tengah menyantap makan siang terlambatnya dengan lahap ditemani Andine yang dengan setia menunggu sang kekasih menghabiskan masakan buatanya.

"Gimana?" Tanya Andine sembari menuangkan air putih kedalam gelas milik Johnny.

Johnny mengangkat alisnya sebelah tanda tak mengerti pertanyaan yang diarahkan Andine padanya.

perfect Husband | Jaerosè (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang