010.

5.1K 452 7
                                    

/My Everything/

Semakin hari kondisi Bara semakin membaik, masker oksigen yang menghiasi wajah tampanya kini telah dilepas bahkan tubuhnya sudah dapat duduk dengan bantal dibelakang sebagai penopangnya.

Nalandra menemani sang kakak di rumah sakit siang hari ini, biasanya jika Alya bekerja yang mendapat bagian menjaga Bara selama di rumah sakit ialah sang ibu namun berbeda dengan hari ini Nalandra meminta untuk dirinya saja yang menjaga Bara ibunya disuruh istirahat aja di rumah mumpung ia tidak ada jadwal kuliah.

Nalandra engga sendiri ia membawa serta sang ponakan tercinta siapa lagi kalo bukan Jian, ini juga permintaan Bara yang mengirim pesan singkat pada Nalandra untuk mengajak putra kecilnya jika bertandang ke rumah sakit.

Bara sudah dapat menggerakan tangan kirinya untuk berkomunikasi dengan cara menulis atau menggunakan bahasa isyaratnya. Sedangkan tangan kanan dan kaki kirinya belum bisa digerakkan karena memang mengalami keretakan dan mengharuskan di gips.

"Mas Bara temen aku mau jenguk mas kira kira mas keganggu engga?" Tanya Nalandra ke arah sang kakak yang tengah melihat si buah hati menggambar disampingnya.

Sontak Bara menoleh dan menggeleng tanda ia tidak merasa terganggu.

"Yakin mas? Temen aku yang ini berisiknya minta ampun dan gatau tempat mas pasti tau siapa orang yang aku maksud"

Bara tersenyum lalu dengan tangan yang masih bergetar ia menuliskan sesuatu pada kertas yang tersedia, dengan sabar Nalandra menunggu sang kakak menyelesaikan tulisan yang ingin disampaikanya.

"Hardi kan maksud kamu? Gapapa suruh dia kesini aja biar kamu ada temen dan engga bosen, sekalian mas mau ngucapin makasih sama Hardi udah nolongin mas waktu kecelakaan", Bara menyodorkan kertas yang sudah ia tulis ke hadapan sang adik.

Nalandra lantas menganggukan kepala tanda mengiyakan. " oke deh aku chat dulu anaknya"

💕

Johnny tengah bermain bersama jagoan kecilnya Jio di dalam kamar.. Johnny sengaja tidak bekerja beberapa hari kedepan karena ingin menghabiskan waktunya bersama Jio dan Andine, Johnny membutuhkan orang orang tersayangnya guna melupakan sejenak pikiran nya yang kacau akhir-akhir ini.

"John",panggil Andine sembari menepuk bahu ayah dari anaknya yang mungkin tubuhnya ada disini tapi pikiranya melayang entah kemana, sangat kentara jika laki-laki didepanya sedang tidak baik baik saja.

Johnny sedikit tersentak melihat kehadiran Andine yang tengah menatapnya dengan sorot mata bertanya..

"Boleh kita ngobrol berdua?"

"Jio gima-"

"Jio udah biasa main sendiri jadi plis boleh ngobrol berdua?" tukas Andine cepat sembari menarik lengan laki-laki di depanya sedangkan Johnny pasrah mengikuti kemauan sang kekasih.

-
Hening, suasana yang ada di ruang tengah ini baik Johnny maupun Andine belum ada yang bersuara. Mereka hanya melempar pandang satu sama lain mencoba menyelami netra masing masing hingga Johnny yang mulai jengah mulai angkat bicara.

"Mau ngobrol apa?"

"Cerita sama aku hal apa aja yang udah aku lewatin dari kegiatan kamu selama ini?"

perfect Husband | Jaerosè (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang