/Hard for me/
Setelah menghabiskan waktunya bersama dua orang tercintanya, Johnny kembali menjalani aktivitasnya di sebuah cabang perusahaan sang ibu yang ia pegang.
Jam dinding diruang kerjanya sudah menunjukkan pukul tujuh malam tapi Johnny masih bergelut dengan kerjaan didalam komputer dihadapanya.
Jas yang ia pakai sebelumnya sudah tersampir asal di kursi, kemeja yang ia kenakan sudah tergulung hingga siku dan juga dasi yang semula terpasang apik sudah ia lepas. Tak Jarang Johnny mengerang frustasi karena tak kunjung menyelesaikan pekerjaan- nya. Baru ditinggal lima hari saja kerjaanya morat-marit membuat ia kewalahan..
"Pusing juga lama-lama",gumam Johnny sembari memijat pelipisnya yang sudah berdenyut nyeri.
Tidak lama kemudian ponsel yang ia simpan di saku celananya bergetar dan menampilkan satu notifikasi disana.
Mami
| saya tunggu di resto **Satu pesan singkat dari sang ibu yang jujur saja Johnny tau maksud dan tujuan ibunya mengajak bertemu yang akan berujung ia tersulut emosi karena desakan yang kembali ibunya lontarkan.
💕
"Mama, papa kapan pulang? Jian kangen di pukpuk sama papa kalo mau bobo",ujar Jian sembari memainkan rambut panjang Alya yang terbaring disebelah sang buah hati.
"Mama juga bisa pukpuk Jian sekarang",sahut Alya diiringi senyum tenang sembari mengusap lembut surai hitam Jian disamping nya.
Jian menggeleng, "Jian maunya papa yang pukpuk Jian sampe bobo"
Alya lantas semakin mendekatkan tubuh Jian kearahnya guna memeluk si buah hati sembari menghujaninya dengan ciuman.
"Besok papa pulang kok", sontak Jian mendongak menatap sang mama dengan tatapan bahagia..
"Beneran ma? Mama engga bohongin Jian kan?"
"Beneran dong kapan mama bohong sama anak mama yang ganteng ini hm?"
Jian sontak menjerit kesenangan sembari mengeratkan pelukanya kearah Alya yang juga ikut membalas pelukan. Malam ini ibu mertuanya yang menjaga Bara di rumah sakit.
Awalnya Alya menolak tapi ibu mertuanya bersih keras membujuk Alya agar pulang ke rumah untuk istirahat sekalian menjaga Jian, menggantikan dirinya yang beberapa hari belakangan ini selalu ada disamping Bara hingga pekerjaanya sedikit terbengkalai, untungnya Disa atasan sekaligus sahabat Alya memaklumi hal itu.
"Sekarang Jian bobo ya udah malem",ujar Alya sembari menyelimuti tubuh mungil Jian
"Mama ayo bikin kejutan untuk papa besok", sahut Jian dengan matanya sudah terpejam
Alya tersenyum, "iya sayang selamat tidur"
💕
Di ruang rawat Bara terjadi keheningan, rasa gelisah kembali menyapa Bara jika mengingat nasib rumah tangganya yang terancam hancur karena desakan dari keluarga Alya untuk segera menceraikan istri tercintanya.
"BARA"
Bara tersentak kaget mendengar namanya dipanggil oleh perempuan paruh baya di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect Husband | Jaerosè (✔)
Fanfictionsemua orang dilahirkan tidak sesempurna itu. Namun, menurutku kamu sudah terlahir sempurna versi kamu sebagai seorang suami. - Alya terima kasih telah mencintai laki-laki yang tak sempurna sepertiku, kamu adalah perempuan terhebat dalam hidupku sete...