Warning!! Typo bertebaran guys hehe!!⚠️
Bukannya aku tidak mau mendengarkan, hanya saja aku takut mendengarnya
.
.
.
.
~ASetelah menempuh perjalanan kurang lebih 50 menit akhirmya Ken sampai dirumahnya, ia memarkirkan mobilnya di garadi. Ketika hendak menyuruh Alana keluar, ternyata Alana tertidur. Mungkin karena perjalananya lumayan jauh jadinya Alana ketiduran.
Ken menghela napas,mau tidak mau Ken harus menggendongnya ke dalam tidak mungkin kan kalu Ken meninggalkan Alana dimobil seperti tidak punya hati. Ken keluar dari mobil dan memutar ke pintu penumpang ia membuka seatbelt Alana lalu membenarkan posisi Alana kemudian mengangkatnya.
Ternyata Alana tidak terlalu berat, Ken pikir Alana akan berat ternyata tidak. Ken menutup pintu mobilnya dengan kakinya. Ya gitu lah kaya ditendang tapi ga ditendang gitu,ya namanya juga susah kan lagi gendong Alana.Pokoknya gitu deh bayangin aja:v
Ken membawa Alana ke kamarnya tadinya ia ingin membawa Alana ke kamar tamu,tapi Ken tidak tau dimana kunci kamar tamunya. Jadilah Ken membawa Alana kekamarnya.
Ken meletakan Alana perlahan di kasur,membenarkan posisinya agar nyaman. Lalu membuka sepatu yang digunakan Alana. Ken menarik selimut ketika hendak menyelimuti Alana pandangan Ken tertuju pada baju Alana, sepertinya tidak nyaman sekali untuk di pakai tidur. Ken berinisiatif mengganti pakaian Alana, eits tapi tidak mungkin jika Ken yang menggantikan pakaian Alana. Bukan Mahram keles,ntar aja kalo dah Halal ya Ken sabar:v
Baru saja Ken hendak pergi tiba-tiba saja tanganya ditarik dan hampir saja menimpa Alana jika Ken tidak menahan tubuhnya dengan kedua tangan. Jarak antara Ken dan Alana sangat dekat sedikit lagi hidung mereka akan bersentuhan. Alana pikir Ken adalah guling makanya ia tarik dan peluk. Ken melepaskan tangan Alana dari pingangnya tapi Alana malah semakin menariknya dan membuat Ken semakin terjatuh dan hidung mereka bersentuhan. Jantung Ken berdebar karena posisi ini, rasanya seperti ingin meledak dan Ken merasa hawa disekitar semakin memanas.
Jika dilihat dari posisi seperti ini Alana ternyata cantik juga. Iyalah Ken cantik makanya banyak yang suka lo nya aja yg jual mahal ama Alana:v
Ken tidak bisa berlama-lama demgan posisi ini ia harus segera melepaskan diri dari Alana jika tidak, bisa khilaf yang ada. Kalo udah nikah sih trobos saja kawan,ntar Ken sabar SAHin dulu anak orang.
Ketika berhasil melepaskan diri dari Alana buru-buru Ken keluar dari kamarnya, wajah Ken sedikit memerah. Ken berjalan kebawah memanggil Bibi untuk menggantikan pakaian Alana. Dijalan Ken bertemu Arkan yang habis dari dapur mengambil air.
"Bang mau kemana?" tanya Arkan.
Ken terkejut melihat Arkan, sudah larut malam untuk apa Arkan masih berkeliaran di bawah bukanya tidur.
"Ke bibi" jawab Ken.
"Ngapain? Tumben amat"
"Gantiin baju Alana."
"Loh emang ada Kak Alana?" tanya Arkan.
"Hm"
Arkan meneliti wajah Abangnya, seperti ada yang aneh. Wajah Abangnya utu sedikit memerah seperti menahan malu salting gitu. Arkan curiga ada sesuatu terjadi barusan antara Abangnya dengan calon Kakak iparnya itu sampai-sampai muka Abangnya memerah. Arkan mengeluarkan wajah jahilnya, ia akan meledeki Abangnya.
"Kok Abang mukanya merah?" tanya Arkan jahil.
Ken melotot dan Reflek memegang wajahnya "Gajelas!"
"Pftt" Arkan menahan tawa.
"Hayoo Abang abis ngapain kok mukanya merahhh" Arkan menjahili Ken.
"Bacot! Minggir"ketus Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENALA
Teen FictionIni kisah tentang Alana yang mempunyai penyakit jantung sejak kecil,dimana dia harus mencintai seseorang yang bahkan sama sekali gak menganggap keberadaan nya.Padahal mereka sudah kenal dan berteman selama bertaun taun,bagaimana jika yang di maksud...