Kapan terbalas?

185 22 4
                                    

Aku memang tak pernah lelah menunggumu, tapi ingat akan ada saatnya aku memilih untuk berhenti dan menyerah.
-A

.
.
.
.
.
.

"FRAZAA!!" teriak Erna dari lantai Bawah. Tampaknya Erna sedang kesal dilihat dari wajahnya.

Fraza yang sedang belajar dikamarnya langsung turun ketika mendengar teriakan Erna memanggil namanya.

"Ada apa?" tanya Fraza.

Erna berkacak pinggang sambil menunjuk tumpukkan piring kotor di wastafel "Ini apa hah?! Kenapa belum kamu cuci!?" omel Erna.

"Maaf aku sedang belajar!" ucap Fraza.

"Ga usah banyak alasan! Cepet kerjain tugas kamu dirumah ini, atau kamu saya usir kalian berdua!" Setelah mengatakan itu Erna pergi meninggalkan Dapur.

Dengan terpaksa akhirnya Fraza mencuci semua piring kotor itu, padahal dirumah ini ada pembantu tapi kenapa harus dirinya yang mengerjakan ini? Huft untung Fraza sabar orangnya. Ternyata benar feeling Fraza, Ayahnya tidak mungkin mengizinkannya tinggal disini jika tidak ada sesuatu. Dan sesuatu itu sepertinya Fraza harus jadi babu dirumah ini.

Setelah mencuci bersih semua piring, Fraza kembali kekamarnya dan melanjutkan tugas yang tadi ia kerjakan. Sebelum kembali mengerjakan tugas, Fraza membangunkan Daniel untuk makan. Setelah Daniel bangun dan Makan ia kembali mengerjakan tugasnya.

Rajin sekali ya Fraza, beda sama saya yang kerjaanya drakor mulu heheh:v

Selesai mengerjakan tugas kini Fraza bersiap untuk tidur, begitu pula dengan Daniel.

"Kak apa kita akan pulang ke kampung?" tanya Daniel tiba-tiba.

"Eum...Pasti dong pastinya kita akan pulang nanti, tapi ga sekarang oke."

"Aku ga suka tinggal disini Kak...walau aku bisa sekolah tapi tetap aja aku ga suka tinggal disini" Daniel mengeluarkan uneg-unegnya.

"Emangnya kenapa? Bukanya kau senang..karena disini rumahnya besar dan ada kolam renangnya seperti yang kamu inginkan."

Daniel menggeleng ''Ga! aku ga seneng disini..aku ga mau liat Kakak dimarahin dan disuruh-suruh sama Tante Jahat.''

Fraza tersenyum lembut, lalu mengusap sayang kepala Daniel. Sebegitu sayangnya Daniel pada dirinya, sampai-sampai ia tidak suka melihat Fraza terkenal omelan Erna dan disuruh - suruh seenaknya layaknya pembantu. Jika bukan karena Daniel yang ingin sekali sekolah seperti anak seusianya pada umumnya, Fraza tidak akan sudi tinggal dirumah ini. Fraza lebih baik tinggal dikampungnya yang adem dan damai walau susah dari pada tinggal disni dirumah yang megah tapi seperti dineraka.

''Kalau gitu sekarang kamu tidur ya besok kan sekolah'' Fraza membenarkan selimut Daniel, dan mematikan lampu tidur yang ada di nakas.

''Selamat Malam Kak'' ucap Daniel.

''Selamat malam juga'' balas Fraza.

Fraza kembali ke meja belajarnya dan menyelesaikan soal-soal yang tadi sempat ia kerjakan. Selesai mengerjakan soal-soal Fraza merasa haus, dan akhirnya ia keluar kamar dan ke dapur untuk mengambil air.

Sampai di anak tanggah terakhir Fraza melihat seseorang sedang masuk kerumah secara diam-diam. Karena penasaran Fraza pun menghampirinya, dan ternya itu adalah Jennie adik tirinya. Dari manakah Jennie selarut ini baru pulang, dan kenapa pulak harus diam-diam seperti maling.

KENALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang