Why

148 18 4
                                    

Hal yang disembunyikan demi kebaikan seseorang, belum tentu baik bagi orang itu.

.
.
.
.
.
-A

"Kalian bercanda sama Alana? Kakak? Yang bener aja!" Alana masih tak percaya dengan apa yang dikatakan Papahnya barusan.

Kakak? Dia punya Kakak? Bahkan Kakak laki-laki? Sejak kapan? Mamah nya bilang dia hanya hamil sekali dan tidak pernah mau hamil lagi karena trauma saat melahirkan. Arya pun sama dia juga trauma jika harus kehilangan istrinya. Walau sebanrnya Arya ingin sekali menambah anak supaya ramai rumah tapi iya tidak mau kehilangan Aluna. Arya tak mau kejadian itu terulang lagi, cukup sekali saja.

Arya menggeleng "No... Papah serius Lan.."

"Berarti Kakak ku itu anak kandung kalian dan aku hanya anak adopsi? Iya Pah? Jawab!"

Arya melotot, hey kenapa Alana bicara begitu. Arya berjongkok di hadapan Alana, dia mengambil tangan Alana. Lalu dia genggam.."Listen to me..."

"You're my daughter, you're my princess...kamu anak kami Alana."

''Lalu kenapa kalian bilang kalau aku punya Kakak? Kalian bilang kalau kalian trauma, dan hanya sekali memprogram kehamilan, karena Mamah trauma melahirkan sampai Mamah harus koma.''

Alana masih belum mengerti dengan keluarganya, jadi siapa Alana yang sebanrnya. Jika Alana memang anak mereka lalu kakaknya itu anak siapa? anak angkat mereka atau Alana yang anak angkat mereka.

''Lalu dia anak siap?'' dia yang Alana maksud adalah dia yang mereka bilang Kakak Alana.

''Dia.. dia anak kami juga, kalian anak kami Alana..'' ucap Arya. Aluna masih tak mampu untuk berbicara, sulit menjelaskan semuanya pada Alana. Aluna takut kalau dirinya memberi tahu semuanya pada Alana nantinya dia akan terkejut dan kembali mengingat masa itu, masa dimana semua kejadian itu terjadi sampai membuat Alana Depresi. Aluna bingung harus senang atau sedih karena kecelakaan Alana yang menyebabkan Alana Amnesia. Disatu sisi Aluna senang karena Alana melupakan segalanya yang membuat dirinya depresi tapi disatu sisi lain Aluna sedih karena Alana melupakan orang-orang disekitarnya.

"Ga usah bertele-tele deh Pah cepet jelasin ke aku secara detail" Alana sudah geram, orang tuanya terlalu banyak bertele-tele. Yang Alana butuhkan fakta kebenaranya.

"Oke Papah akan kasih tau kamu,tapi kamu tenang dulu oke relaks jangan sampe jantung kambuh oke"

Alana menarik napas berusaha untuk relaks, oke iya harus siap mendengarkan semuanya. Semoga bukan hal buruk.

"Jadi..dia yang kami maksud Kakak kamu itu sebenarnya saudara kembar kamu, kalian itu kembar.." tutur Arya. Alana kaget mendengar penutur Arya barusan. Dirinya kembar? Sejak kapan dia punya kembaran? Mengapa Alana tidak tahu menahu soal itu.

"M-maksud Papah? A-aku kembar?"tanya Alana memastikan takut jika dia salah dengar.

"Iya kamu kembar.."

"Dan kembaran kamu sedang kami cari.."

"Are you kidding? Kenapa aku ga tau soal itu?!"

"Kami sengaja menyembunyikan itu dari kamu Alana.." ucap Aluna.

Alana menatap Mamahnya dengan tatapan yang sulit di artikan, bagaimana bisa mereka menyembunyikan hal seperti ini darinya? Apa yang mereka usaha tutupi darinya? Kenapa? Kenapa Alana tidak boleh tau akan hal itu!

KENALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang