[20] Not where the story line ends

8.1K 2.3K 1K
                                    

Zahera tidak bisa melepas pandangannya dari sosok Zyakiel yang kini duduk termenung di sampingnya dengan kepala tertunduk dan kedua tangan mengepal di atas pahanya. Zyakiel terlihat gugup dan berusaha menutupinya dengan senyuman kaku. Siapapun akan merasa canggung dan malu jika ditatap seperti itu, terlebih lagi ditatap sembari tersenyum.

Adegan saling menatap juga terjadi di lain pihak. Kini Zahera yang menjadi pusat sorot mata dari keenam orang yang duduk mengelilingi meja bundar bersamanya. Keenam orang itu menatap Zahera dengan sorot mata menghina dan menyiratkan tuduhan.

Lambat laun Zahera merasa terusik oleh tatapan tidak mengenakan dari orang-orang itu. Sangat mengganggu konsentrasinya yang sedang menikmati wajah Zyakiel.

Seperti sebuah takdir, malam ini Zahera dipertemukan dengan Zyakiel di Social Place. Sebelumnya Zahera bersama Renata dan Nirail sedang jalan-jalan mengelilingi mal. Kemudian, tiba-tiba saja Malviro meng-update Instagram story, sebuah video abstrak yang memperlihatkan sosok Zyakiel sekilas. Melihat Zyakiel di Instagram Story Malviro, Zahera pun langsung bertanya Malviro sedang berada di mana. Setelah mendapat jawaban dari Malviro, Zahera yang semula berniat foya-foya di mal mengganti tujuannya menuju tempat Zyakiel berada.

Zahera yang melihat Zyakiel sedang duduk bersama Malviro, Orion, Sagatara, dan Ricale, langsung ikut nimbrung. Mengusir Malviro dan duduk di tempat Malviro yang berada di samping Zyakiel.

"Stop, liatin gue kayak seolah-olah gue melakukan tindak kejahatan!" protes Zahera. Masih menopang dagu menatap Zyakiel di sampingnya dan tersenyum manis yang dipaksakan.

"Gue bahkan nggak bisa ngedip karena gue takut lo mau culik adek gue!" celetuk Malviro lebay.

"Lo sendiri juga harus berhenti liatin Kiel kayak mau makan dia," ceplos Nirail. Merasa heran melihat tingkah Zahera yang semakin hari makin agresif.

"Kiel, kenapa lo terus nunduk? Padahal gue bukan kanibal yang bakal makan lo," tutur Zahera kecewa.

Zyakiel yang tidak enak hati dan merasa tuduhan Zahera tidak benar langsung menatap balik seniornya tersebut. "S-saya tau kalau Kakak Nala bukan kanibal! Nggak mungkin juga!" protesnya.

Zahera menganggukkan kepala. "Gue nggak mungkin makan lo, tapi kalau gue mau gigit pipi lo dikit boleh?" Ia menoel-noel pipi Zyakiel.

Zyakiel memundurkan kepala, memegang pipinya yang disentuh Zahera. "K-kenapa mau gigit pipi saya?" tanyanya, salah tingkah.

"Nggak boleh?" Zahera menatap melas Zyakiel, bibirnya manyun ke depan.

"I-itu.... b-bukan gitu.... saya...." Zyakiel kehabisan kata-kata. Ia tidak terbiasa menolak keinginan orang lain, tetapi rasanya malu jika membiarkan Zahera menggigit pipinya. Terlebih lagi ada Orion, Malviro, Sagatara, dan Ricale.

"Bercanda," sambung Zahera, lalu tertawa gemes melihat reaksi Zyakiel.

Zyakiel yang sudah sangat malu menatap tajam Zahera dengan alis mengernyit, satu pipinya menggelembung. "Kak Nala, tolong jangan godain saya dong!" protes.

Zahera tertegun, bola matanya membesar dan bibirnya terbuka lebar. Ia remas kaos bagian dadanya, merasakan bahwa baru saja jantungnya terkena serangan imut. Ia jatuhkan kepala ke atas meja dan memukuli meja berkali-kali. Zahera dinyatakan eror berkat keimutan Zyakiel.

First Girlfriend To BrondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang