[33] And You'll Save All Your Dirtiest Jokes For Me

8.4K 2.5K 3.6K
                                    

Mereka kelelahan menghabiskan waktu di pantai sampai jam tujuh malam. Oleh karenanya, setelah makan malam bersama, tidak ada lagi aktifitas yang mereka lakukan bersama. Semuanya kompak langsung masuk ke kamar masing-masing untuk istirahat. Mungkin baru menjalani sesi aktifitas liburan esok harinya.

Tidak adanya kegiatan malam ini membuat Zahera menghabiskan waktu bersama Syakia di kamar mereka. Menonton film lewat laptop yang Zahera bawa. Sebelumnya memang Zahera sudah kepikiran akan menonton bersama Syakia, ia pun tahu bahwa Syakia suka menonton film horor. Lalu apakah Zahera juga menyukai film horor? Zahera tidak menyukai film horor, tetapi ia tidak takut menonton film horor. Baginya film horor hanya hiburan dan memberinya pengetahuan baru bahwa ada hantu yang bentuknya seperti itu.

"Argh!" Syakia yang terkejut tiba-tiba saja ada hantu di layar laptop refleks memeluk Zahera erat.

Zahera terkekeh pelan sembari mengelus lembut kepala Syakia. Ternyata Syakia yang sedang ketakutan juga sangat menggemaskan. Tanpa sepengatahuan Syakia, Zahera memotretnya yang sedang ketakutan, lalu mengirim foto tersebut ke Zyakiel dengan keterangan singkat.

Syakia kembali menonton film dalam keadaan tetap memeluk Zahera. Ketika ada backsound yang terdengar menakutkan atau scene mencurigakan yang siap menyorot hantu, Syakia sudah terlebih dulu bersembunyi di pelukan Zahera.

"Kia, kamu suka nonton film horor tapi takut tuh gimana konsepnya, ya?" tanya Zahera heran, ia menahan senyum melihat Syakia mendusel mencari tempat aman di tubuhnya untuk bersembunyi.

"Aku takut, tapi nonton film horor seru buat adrenalin. Emangnya Kak Nala nggak takut?" Syakia berusaha mendongak menatap Zahera. Dan tiba-tiba saja ia menyesali pertanyaannya ketika melihat Zahera menatap layar laptop sembari memakan popcorn. Ketika ada hantu, Zahera justru berdecak kagum dengan bibir terbuka dan bola mata berbinar.

"Ya? Kamu tadi nanya apa?" Zahera yang baru menyadari pertanyaan Syakia langsung menoleh dengan ekspresi santai.

"Kak Nala nggak takut sama setan?" tanya Syakia sedikit kesal melihat ekspresi santai Zahera di saat ia sendiri ketakutan.

"Aku takut setan kok."

"Tapi Kakak nggak takut nonton film horor."

"Setan beneran sama setan di film kan beda, Kia. Kalau di film setannya nggak bisa muncul di depan aku atau nyolek-nyolek aku. Beda sama setan beneran."

"Aku nggak bisa bantah," gerutu Syakia kesal.

Zahera tersenyum sembari mengelus kepala Syakia.

"Tapi Kakak nggak kaget pas setannya tiba-tiba muncul?"

"Kaget. Sampai bola mata aku melebar dan nggak berkedip."

Syakia melepas pelukannya dan tertawa. "Mana ada orang kaget kayak gitu?"

"Ada. Buktinya aku." Zahera menunjuk dirinya sendiri.

Syakia tersenyum sembari menggelengkan kepala. Ia kembali menghadap ke layar laptop. "Filmnya udah habis."

Zahera melihat layar ponsel. Niatnya ingin melihat jam, tetapi ternyata ia tak sengaja melihat notifikasi balasan dari Zyakiel. "Udah jam sepuluh. Mending sekarang kita tidur!"

"Iya." Syakia menyetujui ide Zahera.

Mereka membereskan laptop dan menyingkirkan camilan. Bungkus-bungkus kosong ditaruh di plastik sampah. Kemudian keduanya berbaring di ranjang dalam keadaan terlentang dan selimut sudah menutupi tubuh sampai batas dada.

First Girlfriend To BrondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang