[27] Ladies And Gentlemen, Will You Please Stand?

9.2K 2.4K 3.2K
                                    

Selama tiga hari Zahera dan Zyakiel berpacaran, selama tiga hari pula setiap sudut sekolah membicarakan mereka. Kisah cinta yang tidak biasa itu banyak mengundang tanya. Bagaimana mungkin seorang primadona seperti Zahera jatuh cinta kepada Zyakiel? Bahkan ada beberapa orang yang berasumsi sendiri dan mengatakan bahwa Zahera tidak tulus menerima Zyakiel, sekadar merasa kasihan.

Banyak juga yang membandingkan Zyakiel dengan mantan atau cowok yang sebelumnya dekat dengan Zahera. Mendadak pula Zyakiel menjadi naik daun. Semua media sosialnya menjadi yang paling banyak dicari. Untungnya Zyakiel selalu mengunci media sosialnya, tidak ia buka untuk umum. Jadi mereka yang mengikuti media sosial Zyakiel harus dikonfirmasi terlebih dulu baru bisa berteman. Dan Zyakiel tentu saja mengabaikan hal tersebut. Ia ingin terus hidup tenang tanpa dikepoin.

"Lo merasa nggak sih dari tadi orang-orang pada merhatiin barisan kita?" Khalista yang berbaris di belakang Rubyiana berbisik pelan.

Rubyiana menoleh ke belakang sekilas, lalu memperhatikan sekelilingnya. Bukan hanya Khalista saja yang merasa diperhatikan, ia pun merasakan hal yang sama. Dan bukan hanya sekadar perasaan, melainkan memang murid-murid lain memperhatikan barisannya. Sebenarnya bukan barisannya, melainkan mereka semua memperhatikan sosok Zyakiel yang berbaris di barisan sampingnya. Semua orang penasaran dengan Zyakiel.

Rubyiana menatap Zyakiel yang berbaris di barisan sampingnya, tetapi agak di depan sehingga Rubyiana hanya melihat samping wajah dan belakang punggungnya. Rubyiana penasaran bagaimana tanggapan Zyakiel mengenai kejadian seperti ini? Bukankah Zyakiel tidak nyaman menjadi pusat perhatian? Apakah itu berarti sekarang Zyakiel sedang tertekan dan menahan diri? Bagaimana awal mula hubungan Zyakiel dan Zahera sampai bisa berakhir berpacaran? Rubyiana sangat ingin mengetahui banyak hal tentang Zyakiel. Masalahnya, apakah ia berani menanyakan langsung kepada Zyakiel? Apakah ia siap mendengar setiap jawaban Zyakiel yang pastinya melukai hatinya?

"Mereka liatin Kiel." Lama berdiam diri, akhirnya Rubyiana menjawab pertanyaan Khalista.

"Mereka pasti penasaran sama Kiel karena pacaran sama Kak Nala yang merupakan primadona sekolah," timpal Khalista.

"Gimana, ya, perasaan Kiel? Kiel kan nggak suka jadi pusat perhatian. Kiel juga pasti banyak dengar hinaan atau kata-kata buruk buat dia dari orang lain. Kiel ngerasa insecure nggak, ya, karena pacaran sama Kak Nala? Kiel baik-baik aja, kan? Kiel bahagia, kan?" Rubyiana tidak bisa melepaskan tatapannya dari sosok Zyakiel yang sedang berbaris dengan tenang menghadap ke tiang bendera, tidak seperti Ricale yang baris di belakang Zyakiel dan sedang bercanda.

"Gue juga mau nanya hal yang sama ke lo. Lo baik-baik aja?" tanya Khalista hati-hati.

"Mana mungkin gue baik-baik aja. Kiel cinta pertama gue, ini pertama kalinya gue suka sama cowok, dan pertama kalinya juga gue patah hati. Tiap malem gue nangis karena cowok yang gue suka udah punya pacar. Tapi...." Rubyiana berhenti berbicara, ia kembali teringat dengan suatu kenangan yang sudah berlalu.

Satu hari setelah Zyakiel dan Zahera resmi menjalin kekasih, Rubyiana tidak sengaja melihat mereka mengobrol sembari bergandengan tangan. Jika tidak salah ingat saat itu kelas Rubyiana sedang jam olahraga, yang artinya Zahera yang menghampiri Zyakiel. Melihat kemesraan mereka, Rubyiana yang hendak mengambil bola basket untuk kelasnya di gudang justru tidak kembali ke lapangan. Dia diam di gudang, berjongkok di dekat keranjang bola dan menangis seorang diri. Namun, tangisnya dalam kesendirian terusik oleh suara pintu terbuka dan suara yang familiar menginterupsinya.

First Girlfriend To BrondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang