[38] And I'm Just Gonna Call You Mine

7.8K 2.5K 7.1K
                                    

Ponsel Zyakiel bergetar terus-menerus. Syakia yang takut Zyakiel terbangun hendak mengambil ponsel dan mematikan alarm yang terus menyala. Namun, niatnya terhenti ketika Zyakiel terbangun lebih dulu. Dengan masih mengantuk, Zyakiel mengucek matanya seraya mengendalikan kesadaran sepenuhnya. Ia raih ponselnya dan mematikan alarm.

"Mas bikin alarm?" tanya Syakia.


Zyakiel baru saja menyadari kehadiran Syakia. Baru ingat juga ia sedang belajar dengan adiknya itu. Kini ia menyesal terlelap tidur begitu saja.

"Iya. Tadi Mas ngantuk banget. Jadi mau tidur bentar makanya bikin alarm. Takut kebablasan." jawab Zyakiel.

Syakia merenggut kesal. Tak memandang Zyakiel. "Padahal nggak papa kalau mau tidur selama satu jam."

Pandangan Zyakiel tak sengaja menangkap sebuah kertas yang ditindih oleh tangannya. Ia ambil kertas yang terlipat tersebut. Karena penasaran, ia membuka lipatan kertas.

Semangat Kiel. Jangan terlalu kecapean. Jangan lupa makan dan tidur nyenyak. Dari Nala.

Senyum Zyakiel merekah membaca tulisan di kertas. Hatinya seperti ditumbuhi oleh bunga-bunga dengan aroma harum. Ia baca berulang kali tulisan di kertas supaya menempel jelas dalam ingatannya. Kemudian, ia meluruskan pandangannya yang tak sengaja bertabrakan dengan pandangan Syakia.

Syakia yang semula memperhatikan Zyakiel sembari senyum, lebih tepatnya ikutan senyum melihat Zyakiel tersenyum membaca pesan dari Zahera, langsung merapatkan bibirnya dan memalingkan wajah ke sembarangan arah.

"Ini kamu yang nulis, kan?" tanya Zyakiel memastikan.

"Iya, tapi Kak Nala yang minta tolong aku buat nulis pesan kayak gitu," jelas Syakia.

"Minta tolong?" Zyakiel mengernyitkan kening. Tidak begitu paham maksud Syakia.

"Pas Mas tidur, Kak Nala nelepon nanyain Mas. Aku bilang Mas tidur. Terus Kak Nala minta tolong aku nulis pesan kayak gitu buat Mas. Biar Mas semangat."

Zyakiel tertunduk. Menyembunyikan senyum. Pipinya memanas. Padahal tidak ada Zahera di dekatnya. Namun, kenapa ia salah tingkah seolah Zahera ada di dekatnya, ya? Telinganya sampai memerah.

"Kak Nala juga pesan buat ngebiarin Mas tidur selama satu jam. Kalau udah satu jam baru bangunin, suruh Mas makan dan sholat. Gitu pesannya." Syakia memberitahu apa saja pesan dari Zahera.

"Oh, yaudah." Zyakiel mengangguk sekali, lalu menunduk menatap layar ponsel. Jari-jarinya memencet layar.

Ia mengirim chat kepada Zahera.

Pesan dari Kak Nala udah saya baca. Makasih pesannya. Kak Nala saya udah bangun. Ini mau makan. Abis itu sholat dan tidur nyenyak. Selamat malem dan tidur nyenyak juga buat kak Nala. Dari Kiel.

Zyakiel tersenyum membaca kalimat terakhir. Ia jadi mengikuti cara Zahera mengakhiri pesan di kertas.

"Mas, kenapa senyum-senyum gitu?" tanya Syakia penasaran.

Senyum Zyakiel langsung menghilang. "Nggak papa," jawabnya tanpa menatap Syakia, menggaruk pipinya yang tidak gatal.

~to my first love~

First Girlfriend To BrondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang