Broken || Dua

322 31 0
                                    

Musik anak-anak bernada ceria mengalun di dalam mobil Honda CRV berwarna putih yang dikendarai oleh Rere. Di kursi samping kemudi Sofia tengah bernyanyi dengan ceria, sesekali hingga over power membuat Rere sampai mengernyit tidak nyaman karenanya. Akan tetapi, tidak sekalipun Rere memrotes tingkah Sofia pun mematikan musik. Tidak heran jika bocah kecil berusia sembilan tahun itu begitu lengket pada Rere hingga mengenyahkan kenyataan jika wanita itu merupakan duri dalam pernikahan orang tuanya.

"Tan ... Bang Eros akan ... huh ... akan menginap, kan?" Sofia bertanya dengan nada terengah.

"Hem." Rere menjawab pendek. Mengecek kondisi jalan yang lumayan sepi, Rere mencondongkan tubuhnya ke kiri. Tangan kirinya terulur membuka laci dashboard dan mengambil sebotol air mineral berukuran 500 mili dari sana. Membuka tutup botolnya kemudian menyerahkannya pada Sofia.

"Jangan sampai tumpah!" tandas Rere sarat ancaman.

Sofia menerima botol dari tangan Rere sembari mengangguk. Dia yang kehausan buru-buru menegak isinya. Karena kurang hati-hati, dia tersedak dan air dalam botol langsung menumpahinya. Melihat itu, Rere buru-buru menyalakan lampu sein kiri dan menepikan mobil.

Menyadari kesalahannya, Sofia memberanikan diri melirik ke arah Rere. Tubuhnya tersentak saat dilihatnya Rere tengah menatapnya dengan tajam. Saat Rere mengangkat tangan akan menyentuh Sofia, secara refleks bocah kecil itu menghindar sembari menutup mata.

Melihat respon Sofia yang defensif, kernyitan heran sontak timbul di dahi Rere. "Dasar ceroboh," ucap Rere sembari menyentil pelan dari Sofia.

Perlahan Sofia membuka mata. Takut-takut dia menatap Rere dengan mata berkaca-kaca. "Maaf, Tante."

Mengenyahkan rasa penasaran yang berkelebat di kepala atas sikap aneh Sofia, Rere langsung mengambil beberapa tisu dan mulai mengelap mulut Sofia dengan pelan.

"Kamu bawa baju ganti?"

Sofia menggeleng pelan. "Tidak."

"Sepertinya makan malam kita akan terlambat," ujar Rere pada dirinya sendiri. Awalnya dia berniat akan mampir ke tempat makan sebelum pulang ke apartemen. Akan tetapi, rencananya harus berubah. Dia akan pulang ke apartemennya dulu kemudian pergi untuk mencari makan malam. Atau opsi lain, dia akan berbelanja bahan makanan setelah Sofia mengganti baju di apartemen lalu memasaknya bersama Eros nanti.

"Tante tidak akan mengantarku ke rumah Nenek, kan?"

Pertanyaan Sofia menyentak Rere dari pemikiran mengenai bagaimana makan malam akan dilakukan. Ditatapnya Sofia yang terlihat takut akan sesuatu.

"Aku tidak akan melakukan hal semerepotkan itu."

Tanpa sadar Sofia menghela napas lega. "Maaf sudah membuat mobil Tante basah," ucap Sofia dengan nada mencicit.

"Aku tinggal meminta ganti yang baru pada papamu." Rere berucap asal. Setelah dirasa baju Sofia tidak sebasah sebelumnya, dia kembali menjalankan mobil.

"Aku akan bantu memintanya pada Papa. Kalau perlu yang paling bagus," ujar Sofia penuh semangat.

Rere hanya melirik Sofia tanpa minat. Terkadang Rere bertanya-tanya apakah Sofia tidak menyadari hubungan gelapnya dengan Aksa atau bocah kecil itu pura-pura tidak peduli. Bahkan tanpa ragu dan takut Sofia menggelendot manja padanya. Meski pada akhirnya Rere tidak pernah menanyakan secara langsung karena dia sama sekali tidak peduli dengan pendapat Sofia terhadapnya.

****

"Abang!" Sofia menjerit kesenangan menyambut kedatangan Eros. Tanpa ragu dia langsung melingkarkan lengannya di pinggang pemuda berumur dua puluh dua tahun dan memeluknya erat.

BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang