Broken || Delapan Belas

444 29 0
                                    

Rere seharusnya merasa lega karena apa yang menjadi beban dalam hidupnya berkurang. Setidaknya untuk saat ini bisa mulai menata ulang segalanya, hati dan hidupnya. Namun, apa yang sudah menjadi pilihan lagi-lagi membuatnya melakukan pelarian lain.

"Maaf saya terlambat."

Rere yang tengah menatap kolam berisi ikan koi berwarna-warni di ruang privat sebuah restoran langsung mengangkat kepala. Seorang pria tua yang masih terlihat sehat di pertengahan usia enam puluhan berjalan memasuki ruangan. Di belakangnya pria yang umurnya jauh lebih muda mengikuti.

Kedua netra Rere sontak melebar saat pria muda yang amat dikenal tengah melemparkan senyum geli padanya. "Darren?" ucap Rere tidak percaya.

Darren yang duduk di samping si pria tua menjawab dengan anggukan singkat dengan bibir melengkung lebar. Terlihat sangat puas karena sudah berhasil membuat Rere terkejut.

"Ah, kalian sudah saling mengenal rupanya," ujar si pria tua yang tidak lain adalah Araya Najendra.

"Bagaimana-" Ucapan Rere terhenti bersamaan dengan sebuah kesadaran merasuki kepala. Ditatapnya bergantian antara Ararya dan Darren. Lalu terkekeh sinis saat menemukan kemiripan pada keduanya. "Jadi begitu rupanya."

Ararya terkekeh. "Saya hanya membantu menyelesaikan tugas sebelum waktumu habis," sergahnya.

Rere mengangguk satu kali. "Haruskah saya mengucapkan terima kasih?" sindirnya dengan sinis.

Ararya sontak tertawa. "Tidak perlu. Tapi kamu bisa menggantinya dengan memilih plan A."

Rere menggeleng pelan. Merutuki kebodohannya selama ini karena tidak menyadari ada sebuah permainan lain di dalam permainan yang tengah dia lakoni. Pertemuan dengan Darren, Nata yang mengusik hidupnya lagi dan keputusan Aksa untuk kembali menyandang nama Najendra.

Semuanya bagian dari rencana seorang Ararya Najendra untuk mengembalikan sang putra ke dalam genggaman. Seorang penerus tahta yang selama ini memilih pergi dan mencari jati diri. Seorang penerus tahta yang membenci rajanya karena telah membunuh sang ratu. Seorang penerus tahta yang akhirnya pulang ke kerajaannya hanya demi seorang wanita yang sebenarnya tak memiliki arti.

"Renata," panggil Ararya. Menarik Rere dari keterkejutan. "Saya mengucapkan terima kasih karena sudah membawa Aksa kembali.".

"Itu pilihan Aksa sendiri. Saya tidak berperan terlalu banyak."

"Tapi kamu membuatnya memiliki alasan untuk kembali," ujar Ararya, "kenapa kamu tidak memikirkan ulang memilih plan A. Kamu bisa mendapatkan segalanya jika memilih itu."

"Jawaban saya masih sama. Saya tidak mau menjadi pion lagi dalam permainan anda." Rere menjawab dengan tegas.

"Saya tidak pernah menganggap ini semua sebagai permainan. Dari awal saya memilihmu karena istimewa. Kamu-"

"Karena saya kotor dan putus asa, itulah yang menjadi alasan utama Anda memilih saya," tukas Rere.

Pertemuan pertama Rere dengan Ararya Najendra terjadi satu hari setelah dia menghabiskan malam bersama Aksa. Pria tua itu memberikan penawaran yang menggiurkan sekaligus merepotkan. Ararya menawarkan sebuah perlindungan dari segala teror yang dilakukan Nata dan kehidupan yang lebih baik asalkan mau menjadi pion untuk mengembalikan sang putra ke dalam genggaman.

Rere yang tergah tertekan atas teror dari Nata dan juga one night stand yang tidak disengaja tanpa pikir panjang menerima penawaran Ararya meski dia tahu resikonya tidak main-main. Dia akan dicap sebagai pelakor, jalang, pelacur dan sejenisnya karena menggoda Aksa yang notabene adalah pria beristri.

BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang