Broken || Enam Belas

231 20 0
                                    

Di dalam ruangan seluas tiga puluh meter persegi dengan desain interior yang didominasi warna monokrom, Ararya Najendra tengah duduk berhadapan dengan Aksa dibatasi sebuah meja kayu berukuran satu koma dua kali dua meter.

"Kamu keterlaluan, Aksa!" Ararya menghardik putra sulungnya dengan nada penuh emosi. Dia tidak pernah menyangka jika putra yang selalu dibanggakan bisa dengan mudah menghancurkan Adelard Realty hanya karena seorang wanita.

"Bagaimana kamu dengan tega menghancurkan perusahaan yang dibangun oleh adikmu dari nol hanya karena seorang wanita."

Aksa tersenyum sinis. "Rasanya tidak jauh berbeda seperti Papa menghancurkan wanita yang setia menemani dari nol." Menggertakan gigi demi menahan emosi karena sang ayah yang tidak tahu diri, Aksa kembali berkata, "lagi pula saya hanya menghancurkannya satu kali, tidak seperti Papa yang menghancurkan Mama dua kali hingga membuat beliau memilih pergi selamanya dari dunia ini."

"Dibandingkan marah, seharusnya Papa memuji karena saya sudah menjadikan Papa sebagai pedoman hidup. Jadi bukan salah saya jika meniru apa yang pernah Papa lakukan dulu."

"Papa memang bersalah telah melukai Mamamu, tapi Darren bahkan tidak pernah mengusik hidupmu." Ararya dengan cepat menyangkal. Tidak akan memberi celah untuk putranya membela diri.

"Dia mengusik wanita saya!" Aksa berkata dengan tajam, nyaris membentak. "Sejak dulu saya selalu diam, menuruti segala permintaan Papa dan Mama yang katanya demi kebaikan saya. Tapi apa yang saya dapatkan setelahnya─" Dilemparkannya tatapan tajam penuh kebencian pada sang ayah, "sebuah pengkhianatan. Lagi dan lagi."

Dulu tepat satu hari setelah Aksa berusia lima belas tahun, tiba-tiba ayah yang sangat dihormati membawa pulang seorang anak lelaki berumur sepuluh tahun dan dengan entengnya mengatakan bahwa itu adalah anak lelakinya dengan wanita lain. Bertahun-tahun diam dan menahan diri untuk tidak melakukan pemberontakan demi menuruti permintaan sang ibu yang senantiasa menasehati, Aksa kembali dikhianati oleh ayahnya sendiri. Seorang wanita muda mengaku sebagai istri sah Ararya datang ke kehidupan keluarga Najendra yang sudah tertata rapi. Membuat Maulin─ibu dari Aksa akhirnya menyerah untuk mempertahankan rumah tangga yang sudah dibangunnya selama dua puluh lima tahun dan memilih mengakhiri hidupnya sendiri.

Setelah dikhianati berulang kali oleh ayahnya sendiri, Aksa kembali menerima sebuah pengkhiatan lainnya dari wanita terkasih yang berstatus sebagai istri. Saat putrinya berumur tiga tahun, tepat di usia pernikahannya dengan Dania yang keempat, Aksa mengetahui sebuah fakta bahwa ternyata Sofia bukanlah putri kandungnya melainkan hasil hubungan gelap istri dan adik tirinya.

Kini disaat kembali mencintai seorang wanita meski tidak mendapatkan balasan yang sama, Aksa tidak akan pernah melepaskan begitu saja. Dia rela melakukan segala cara demi mempertahankan wanita itu di dalam genggaman, tidak peduli jika harus mengorbankan dan menghancurkan segalanya.

"Kamu akan menyesali perbuatanmu ini, Aksa. Karena wanita yang kamu perjuangkan bukanlah orang baik." Ararya mengingatkan. Meski selama ini Aksa tinggal jauh darinya, Ararya tidak pernah melepaskan pengawasan pada sang putra.

Aksa sontak terkekeh sinis. Melemparkan sorot geli kemudian berkata, "bukankah Papa sendiri yang telah memilih Rere masuk dalam hidup saya?"

Kedua netra Ararya melebar, amat terkejut karena Aksa sudah mengetahui rencananya. "Kamu mengetahuinya." Bukan sebuah pertanyaan melainkan sebuah pernyataan yang terlontar.

"Papa sangat mudah dibaca." Aksa berdiri dari duduknya. Menatap sang ayah sarat akan peringatan, Aksa melontarkan sebuah ancaman serius. "Jika papa mengusik Rere sedikit saja, saya tidak akan pernah ragu mengulangi yang terjadi dengan Adelard Realty kepada Najendra Group yang selalu Papa banggakan ini." Setelahnya Aksa pergi begitu saja dari hadapan Ararya.

BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang