"Kena kamu!"
Perempuan itu membalikan badan. Tampak terkejut persembunyiannya ditemukan. Tapi kemudian tersenyum dan melepas maskernya. Kini giliran Rezanta yang terkejut. Bola matanya seakan ingin meloncat ke luar saat mengetahui siapa sosok perempuan berhijab tersebut."Ka-kamu? Kamu...?" Suara Rezanta terbata-bata. Matanya terbelalak. Telunjuknya menunjuk wajah perempuan itu."Re-Rena? Renata?"
"Ssttt!" Renata menarik jaket Reza agar ikut bersembunyi. Tak memperhatikan keterkejutan calon suaminya. "Jangan berisik. Entar ketauan."
"Ketauan siapa?" Reza ikut berbisik, mengikuti suara Renata. Ikut bersembunyi pula.
"Niko."
"Oh pantesan tadi dia nyariin kamu. Tuh, orangnya." Rezanta akan menyembulkan kepalanya, bermaksud menunjukan posisi Niko. Tentu saja langsung ditarik lagi oleh Renata.
"Ish! Jangan nongol!"
Seakan terhipnotis, Reza mengikuti perintah itu. Sesungguhnya, belum hilang keterkejutannya melihat penampilan baru Renata. Berhijab, Saudara-saudara! Bidadari surga ini.
"Eh, malah ngeliatin." Renata melambai-lambaika tangannya di wajah Reza. "Hush, hush, jangan kelamaan ngeliatinnya juga keles."
"Cantik." Ucap Reza spontan dan jujur. Kedua ujung bibirnya terangkat membentuk senyum. "Kamu cantik banget berhijab."
Bluuushhhhh... Pipi Renata langsung merona.
"Apaan sih, Za?!" Jawab Renata dalam mode jutek, untuk mengalihkan kegugupan dan debar di dadanya. "Jaga pandangan, woy!"
"Hehehe... iya, ya. Tapi beneran lho, Cantik. Sumpah." Reza mengangkat dua jarinya membentuk huruf V. "Sejak kapan?"
"Apanya?"
"Pake hijab?"
"Baru hari ini. Hehehe... Belajar, Za." Renata tersipu malu. "Masa kamu aja yang ngejar hidayah. Aku juga mau juga dong disayang Allah."
"Alhamduillah." Reza mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Bidadari surga ini. Jadi makin cinta deh."
"Gombal!"
"Hahaha... beneran kok. Jadi gak sabar juga."
"Gak sabar apaan?"
"Halalin kamu."
"Ish!" Renata mencubit lengan Reza. Walaupun terhalang t-shirt dan jaket, tetap saja terasa sakit. Ia sampai meringis nyeri. Kebiasaan deh nyubit.
"Yeee! Malah pacaran dia!" Tiba-tiba Niko sudah ada di dekat mereka. "Masih pagi, woy!"
Reza dan Renata sama-sama menengok. Terkejut. Tampak Niko yang gemas dan kesal melihat keduanya.
"Cakep ya calon bini gue berhijab gini?" Reza berkata bangga dan pamer pada sahabatnya.
"Cakep sih cakep. Tapi tetep aja jahilnya gak cakep. Gak ilang-ilang. Dan gue tetep bakal bikin perhitungan sama bini lo." Niko bicara cepat. "Dia udah gagalin usaha gue deketin Latisha."
"Berani lo?" Reza melotot. Berkacak pinggang. Pura-pura menggertak Niko. "Langkahi mayat gue sebelum macam-macam sama bidadari gue."
"Lebay lo!" Niko tersenyum miring. Meninju pelan lengan Reza. "Dasar bucin."
"Gue kan baru menggagalkan kejahatan, Za." Sembul Renata di balik punggung Reza.
"Maksudnya?"
"Noh, Niko tadi modusin Latisha. Ya udah gue labrak. Pura-pura marah sambil ngaku-ngaku jadi ceweknya dia." Renata terkekeh kecil. "Sampe pias tuh cewek. Takut disangka pelakor kali, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Desirable Love ( End )
Chick-LitHanya karena beberapa kali didatangi malaikat maut di mimpinya, Rezanta Pramudya mendadak ingin menikah. Dia pun melelang dirinya di hadapan teman-teman sekelasnya. "Hahaha... sebeken apapun lo di luar kelas kita, gak bakalan lo dilirik cewek-c...