Sejak pertemuannya dengan Doyoung yang udah terkontaminasi ramuan, Yujin enggak berani keluar kelas. Ditambah, kata-kata Doyoung di perpustakaan lama terus ngehantuin Yujin sampe cewek itu merinding setengah mampus."Lo cantik."
"Ternyata kalo diliat sedekat ini, lo cantik."
Yujin menggeleng cepat, bikin Jiheon yang lagi rapihin barang-barangnya menatap Yujin ngeri.
"Lo kenapa sih?"
"Merinding gue, Ji, merinding! Hih!" Yujin memeluk dirinya sendiri, cewek itu gemeteran kalau kilas memori beberapa jam lalu berputar di otaknya.
YA TUHAN YUJIN HARUS MENJAUH DARI DOYOUNG T___T
Sebagai balasan, Jiheon cuma geleng-geleng kepala. Lalu menunjuk tumpukan buku dan alat tulis milik Yujin yang masih berceceran di meja.
"Cepet beres-beres anying, lo mau pulang nggak? Kalo lama gue tinggal nih!"
"Oh iya hehe." Yujin cengengesan tanpa dosa. Gadis itu buru-buru memasukkan semua barang-barangnya ke dalam tas, lalu bangkit dan menyusul Jiheon di depan kelas.
"Lo jadi nebeng gue?" Jiheon bertanya dengan satu alis tertaut.
"Jadi lah, kalo nggak sama lo, sama siapa lagi coba?!"
Jiheon mengangkat bahu. "Angkot?"
"Anjing." umpat Yujin. "Emang kenapa dah? Tumben nanya?"
"Tadi Doyoung lewat—"
Yujin langsung melotot, langkahnya terhenti seketika. "HAH?!"
"Hnngggg.... Lo kenapa sih?"
"Ssstt ssstt sssstt." Gadis Ahn tersebut menaruh telunjuknya di bibir Jiheon, menyuruh sobat baiknya satu itu untuk diam. Sementara Jiheon makin dibuat bingung dengan tingkah gila Yujin hari ini.
Syukur-syukur Yujin masih waras, kalo gila karena jus stroberi salah sasaran kan kesannya nggak elite banget.
"Gue nggak mau lo lanjutin ceritanya." Celoteh Yujin. "Pokoknya dilarang nyebut-nyebut nama Doyoung, gue bisa gila!"
"Doyoung." ucap Jiheon iseng sambil terkekeh geli.
"Anjing lo!"
"Yakin nggak mau denger lanjutannya?" Goda Jiheon.
Yujin menggeleng yakin.
"Bodo amat sih, gue bakal tetep cerita. HAHAHAHA." Jiheon nahan ketawa. "Tadi dia lewat, nyariin elo. Gue kira mau gelut, taunya cuma nanya 'Yujin pulang sama siapa, Ji'. Gue jawab lo nebeng gue, dia ngangguk-ngangguk terus pergi."
Raut wajah Yujin berubah pias. Ramuannya udah bener-bener bekerja. Awalnya, Yujin pikir Doyoung bakal ngegas plus agresif, taunya sans kayak... ya... orang pdkt pada umumnya.
Tapi kalo dipikir-pikir lagi, kenapa Yujin malah mikirin Doyoung ya? ARGH, Yujin makin stress!
"Dia sendiri?" tanya Yujin.
"Kagak. Sama Yuna." balas Jiheon santai.
"Oh iya!" Jiheon lagi-lagi menginterupsi, ia mengacungkan tangannya seolah teringat sesuatu. "Dia juga minta nomor lo!"
Yujin makin melotot. Kakinya udah lemes kayak jelly. "Terus lo kasih, Ji?"
Tanpa dosa, Jiheon ngangguk.
Yujin langsung mematung. Kira-kira, jauh di lubuk hatinya, dia udah begini :
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE POTION
Fanfiction[ BOOK 1 ] Semua berawal dari percobaan iseng Yujin dalam membuat ramuan. Ramuan cinta, katanya. Siapapun yang meminumnya dapat jatuh cinta pada Yujin dalam sekali teguk. Gadis itu berniat memberikannya pada Junkyu, kakak kelas yang ia taksir saat p...