Sekarang, Yujin ada di UKS. Gadis itu tiba-tiba dimintain pertanggung jawaban sama Junkyu karena adeknya pingsan mendadak. Iya, Si Songong Kim Doyoung itu terkapar tak berdaya setelah minum ramuan yang dibuat Yujin.
Yujin udah keringet dingin, takut kalau Junkyu marah karena pada awalnya ramuan itu memang untuk dia. Bisa aja kan Junkyu mikir kalau ramuan itu berisi racun? Padahal, enggak!
Tapi, yang suudzon malah Park Jihoon. Pemuda dengan mata serupa boba itu langsung menarik Yujin serta Jiheon ke UKS dan menginterogasi mereka macam-macam. Sementara Junkyu malah linglung, nggak ngerti apa yang sebenarnya terjadi walaupun ikut nanya hal yang nggak masuk akal.
"Stroberi kamu busuk apa gimana, Jin? Kok bisa bikin anak orang pingsan?" Junkyu menatap Yujin tajam.
"E-enggak, Kak. Aku tadi minum baik-baik aja kok." jawab Yujin, tentu saja bohong. Namun, dengan otak licik bak Draco Malfoy, gadis itu menyikut lengan Jiheon, meminta persetujuan. "Iya kan, Ji?"
Jiheon mengerjapkan matanya, kemudian mengangguk dengan ragu. "I-iya kak, saya juga nyoba tadi gapapa kok."
"Hmmm.." Junkyu menggumam, lalu entah kenapa menyodorkan botol tupperware yang tadinya berisi jus stroberi kepada Jihoon. "Coba lo minum, Hoon!"
"Gimane mau minum anying kagak ada isinya." Cowok itu mengambil tupperware dari genggaman Junkyu dan menumpahkan sisa jus yang tak seberapa ke wastafel.
"Yaaaa lo jilat aja tuh sisanya." Ceplos Junkyu asal.
"Bangsut. Gue nggak mau mati muda, anjing."
"Untung ye Doyoung yang minum, kalo gua.... anjir lah mengotori reputasi. Keracunan karena jus stroberi? Gileee nggak lucu!"
Kalo kakak yang minum, kejadiannya nggak bakalan kayak gini. Batin Yujin dengan wajah pias.
"Heh, itu adek lo anjir!"
Junkyu nyengir, tapi balik ke mode serius lagi begitu inget tentang Yujin.
"Kamu bener gatau apa-apa, Yujin? Masalahnya, dia pingsan abis minum jus kamu."
Yujin mengangguk kikuk. "Bener, Kak."
"Oke, saya percaya kamu. Saya bawa botolnya buat diperiksa, ya. Sekarang kamu temenin Doyoung dulu bisa?" pinta Junkyu.
Jujur, Yujin sebenernya nggak mau. Berada di satu ruangan yang sama dengan Kim Doyoung adalah mimpi buruk. Tapi seenggaknya, sekarang cowok itu lagi pingsan.
"O-oke, Kak." Yujin nurut.
"Jiheon, lo bisa panggilin Haruto sama Jeongwoo kesini nggak? Gue mau manggil suster atau PMR nih lama bener nggak dateng-dateng."
"Siap, Kak!"
"Sip. Ayo, Hoon!"
:::
Setelah ditinggal tiga orang, Yujin menaruh bokongnya di kursi dekat tempat tidur yang Doyoung tempati. Gadis Ahn itu memandang wajah terlelap Doyoung yang tampak damai, lalu mendengus pelan.
"Kalo tidur mukanya kayak malaikat, begitu bangun kayak setan." cerocosnya.
Yujin jadi inget perseteruan pertamanya dengan cowok bermarga Kim tersebut. Kejadiannya waktu SMP kelas 7, Yujin inget banget pas itu dia disuruh lari keliling lapangan sama guru matematikanya karena nggak ngerjain PR. Yujin belum makan, lagi badmood, matahari pun lagi panas-panasnya, dan tiba-tiba bola basket mendarat di kepala Yujin.
Siapa yang nggak kesel coba?!
Gadis itu nggak sampe pingsan atau jatoh yang lebay-lebay gitu, tapi sakitnya bukan maen, cuy! Pas banget Yujin lagi emosi, jadi dia tumpahin semua umpatan kasar ke pelaku pelempar bola basket yang tak lain dan tak bukan adalah oknum Kim Doyoung.
Doyoung yang niatnya mau minta maaf—dia bahkan udah ngulurin tangan untuk bantu Yujin berdiri—langsung cengo dan kaget.
Dari situ, Yujin selalu sensi setiap ketemu Doyoung. Begitupula Doyoung, saking bingungnya kenapa Yujin bisa sebenci itu sama dia hanya karena perkara bola basket, Doyoung yang lama-lama jadi ikut kesel pun mancing-mancing Yujin dengan ngeledekin sumpit merah milik gadis berambut sebahu itu.
Mereka emang selalu sinis-sinisan, ledek-ledekan, dan melempar tatapan tak suka kepada satu sama lain setiap lewat di koridor. Tapi sebenernya jauh di lubuk hati terdalam, Yujin juga pengen menyudahi semua drama nggak jelas ini.
Kayak bocah juga ya gue kalo dipikir-pikir.
Sayangnya, gengsi!
"Anjir!" Yujin tiba-tiba nepuk dahinya sendiri begitu inget sesuatu. "Doyoung sekarang dibawah pengaruh ramuan kan... Mampus! Dia suka sama gue, dong?!"
"Bego! Yujin bego!!!!!" Yujin berseru pelan sambil menjitak diri sediri. Dia pengen teriak, tapi takut orang di depannya bangun.
Krieet..!
Pintu UKS terbuka, menampakkan sosok laki-laki dengan name tag Ahn Seongmin. Tadinya Yujin kira yang datang adalah pasukan ondel-ondel (re: Haruto dan Jeongwoo) atau Junkyu dan Jihoon serta para anggota PMR.
"Ngapain lo kesini?" Yujin mengernyit ketika Seongmin melangkah mendekat.
"Lo kasih apa ke Doyoung?"
Pertanyaan Seongmin langsung bikin Yujin mati kutu. Fyi, Ahn Seongmin merupakan sepupu Yujin, sama-sama penyihir! Yujin bisa didepak dari organisasi penyihir remaja kalo Seongmin tahu dan cepuin ke ketuanya.
Yujin bener-bener sial!
"Ehm... anu.. Seongmin... gini—"
"Ramuan cinta kan?" potong Seongmin. "Jin, lo tau kan itu dilarang?"
"IYAAA!! GUE TAU KOK GUE TAUUU!" Yujin hampir nangis. "Gue nggak ada maksud ngasih ini ke Doyoung, gue tadinya mau ngasih ke Kak Junkyu dan itu cuma percobaan iseng!"
"Iseng kata lo?!" Seongmin menaikkan alisnya. "Iseng sampe bikin dia pingsan dan dibawah pengaruh ramuan cinta?"
Yujin diem. Dia tau dia salah.
"Lo bodoh."
"Iya, gue tau."
"Gue bakal lapor ini ke Kak Haechan."
Mendengar nama Haechan selaku ketua organisasi disebut-sebut, Yujin auto panik.
"Min, jangan please..." Yujin memohon. "Gue bakal cari cara untuk nyari penawarnya."
"Bahannya susah Yujin, lo nggak akan punya. Lo sama Doyoung juga bakal kena imbasnya kalo terlalu lama ada dibawah pengaruh ramuan."
"Please.. kasih gue waktu."
Seongmin menghela nafas, agak nggak tega dengan sepupunya satu itu.
"Oke. Satu bulan, gue kasih lo waktu satu bulan."
"Dua bulan? Please.. Lo tau Doyoung anaknya bebal dan nyari bahan untuk penawar ramuan nggak segampang itu?"
Tepat setelah Yujin menyelesaikan kalimatnya, pintu UKS kembali terbuka. Kali ini, dua kepala menyembul dari balik pintu.
Haruto masuk pertama, disusul dengan Jeongwoo yang udah kalang kabut. Pemuda Park itu keliatan emosi begitu ngeliat Yujin ada di sana. Tanpa ba-bi-bu, ia langsung nunjuk Yujin dengan tangan kirinya—maklum kidal.
"LO APAIN TEMEN GUAA AHN YUJEEEENNNN???!!!!!!!"
Yujin harus buat fortune cookie abis ini biar enggak sial terus.
:::
## p.s :
ini ngga ada hubungannya sama series sebelah tapi haechan akan tetep jadi duta penyihir dimana pun dan kapan pun! :D
anyways, maaf kalo slowburn HAHAHA. semoga kalian sukaa, jangan lupa tinggalin jejak yaa! (*'▽'*)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE POTION
Fanfiction[ BOOK 1 ] Semua berawal dari percobaan iseng Yujin dalam membuat ramuan. Ramuan cinta, katanya. Siapapun yang meminumnya dapat jatuh cinta pada Yujin dalam sekali teguk. Gadis itu berniat memberikannya pada Junkyu, kakak kelas yang ia taksir saat p...