"Ramuan cinta untuk Kak Junkyu? Apaan nih?"
Jiheon mengambil botol minuman rasa strawberry di atas meja milik Yujin. Di depan botol tersebut, tertempel sebuah post-it merah muda dengan tulisan 'ramuan cinta untuk kak junkyu'.
"Sssstt!" Yujin menaruh telunjuknya di bibir Jiheon, membuat gadis bermarga Baek itu diam seraya melayangkan tatapan penasaran untuk Yujin.
"Ini minum buat Kak Junkyu, hehehehe." Yujin nyengir. "Dia kan ada pelajaran olah raga hari ini, nanti mau gue kasih ke kelasnya."
"Jin, mau sampe kapan sih lo ngejar Kak Junkyu? Udah jelas-jelas dia nggak suka sama lo."
"Besok dia suka sama gue kok, tenang aja." Yujin tersenyum lebar dengan mata berbinar.
Ya gimana ya, Yujin kan udah ngebayangin Kak Junkyu yang tiba-tiba nembak dia terus mereka pacaran. Terus bucin-bucinan, terus terus terus—ah, pokoknya Yujin udah mengkhayal punya pacar sebaik Kak Junkyu, deh.
"Dih halu." ledek Jiheon.
"Jingan." umpat Yujin. "Pokoknya kalo gue jadi sama Kak Junkyu, lo traktir bakso aci 10 mangkok."
"Adanya juga elo yang nraktir gue, geblek."
Ttok ttok!
"Misii, sekretaris kelas 11 IPA 2 dipanggil Bu Yanti di ruang guru."
Sebuah kepala menyembul dari luar kelas 11 IPA 2—kelasnya Yujin. Di depan sana, ada Kim Doyoung, orang paling resek bin ngeselin segalaksi bimasakti menurut Yujin. Yujin sebel banget tiap liat Doyoung berlagak sok keren di lapangan, terlebih ketika cowok itu melempar senyum sekaligus flirting ke cewek-cewek yang lewat di koridor, atau... saat Doyoung menghina sumpit merahnya habis-habisan! Cowok itu—entah kenapa—selalu menunjukkan aura permusuhan setiap ketemu Yujin, sikapnya yang "katanya" friendly berubah 180 derajat jika dihadapkan dengan gadis Ahn tersebut. Doyoung di mata Yujin adalah sosok dingin dengan segala sinisan maut tentang sumpit merah. Huft, belum aja Yujin sihir jadi roti buaya!
Jiheon tiba-tiba nyenggol lengan Yujin, membuat lamunan gadis itu tentang angan-angannya menyihir Doyoung jadi roti buaya pun buyar.
"Heh, sono ke ruang guru. Lo sekretaris kan?"
"E-eh iya."
"Ngelamunin Kak Junkyu mulu sih lo." sindir Jiheon. "Yang dateng malah adiknya HAHAHA."
"Bangsat." umpat Yujin.
Gadis itu melaju menuju pintu kelas—tempat dimana Doyoung menyenderkan punggungnya dengan senyum songong yang selalu ia tunjukkan pada Yujin. Yujin melewatinya dengan tatapan yang tak kalah sinis.
Enak aja, emang dia doang yang bisa songong?!
Doyoung sendiri cuma mengangkat bahu kala netranya menangkap ekspresi gadis itu, lebih ke arah tidak mau ambil pusing. Pemuda Kim tersebut menghela nafas sesaat sebelum beranjak dari tempatnya berdiri, lalu berjalan di belakang Yujin.
"Ngapain lo ngikutin gue?!" sungut Yujin tanpa menoleh ke belakang.
Doyoung terkekeh, sekaligus menyejajarkan langkahnya dengan gadis bersurai sebahu tersebut.
"Lo pikir lo doang yang mau ke ruang guru? Jangan terlalu percaya diri, Yujin. Lama-lama kepala lo jadi gede kayak Ratu Merah di Alice in Wonderland."
Yujin memalingkan wajahnya dari tatapan Doyoung, gadis itu menggigit bibirnya—malu. Di sisi lain, Doyoung malah terkekeh, seolah puas dengan apa yang ada dihadapannya saat ini.
"Nggak usah ketawa! Nggak ada yang lucu." sungut Yujin.
Pemuda Kim itu tidak menggubris, ia hanya menyunggingkan senyum tipis.
"Duluan!" Doyoung melambaikan tangannya di depan wajah sang gadis dengan gerakan lambat, tak lupa menunjukkan seulas senyum sinting—senyum yang selalu ia tampilkan jika berpapasan dengan Yujin. Lalu, berjalan mendahului Yujin dengan kedua tangan diselipkan ke dalam kantung celana miliknya.
Bener-bener songong!
"Orang gila." umpat Yujin pelan, matanya menatap tajam punggung Doyoung yang sudah jauh. "Gabisa bayangin gua kalo iparan sama tu anak!"
:::
Bel istirahat berbunyi bertepatan dengan Yujin yang melangkah keluar ruang guru. Gadis itu bersorak girang dalam hati.
Waktunya ngasih ramuan cinta buat Kak Junkyu!
Nggak bisa dipungkiri kalau Yujin sekarang udah cengar-cengir kayak orang stress. Doyoung yang berdiri di samping Yujin pun bergidik ngeri melihat tingkah musuh bebuyutan sejak SMP-nya itu.
"Dih, sarap lu?" Doyoung memandang Yujin sinis.
Sementara itu, Yujin memutar bola matanya. "Ngga usah banyak komentar, pergi lo sana!"
"Yee emang gua mau pergi, udah disamper tuh!" Doyoung menunjuk ke arah bangku koridor, dimana Haruto, Jeongwoo, dan dua gadis lain tengah duduk. "Emangnya elo ga ada temennya."
"Kim Doyoung anjing." ceplos Yujin. "Jauh-jauh lo dari hidup gue!"
"Seluruh manusia di sekolah ini tau lo demen kakak gua, Jin. Selagi lo masih ngejar Junkyu, gue bakal terus gangguin lo. Nggak sudi gua punya kakak ipar kayak lo. Ntar Junkyu diduain sama sumpit lagi."
"Heh," Yujin berseru. "Kalo lo ngga suka sama gue, yaudah. Tapi ngga usah bawa-bawa sumpit juga ya, anying!"
Doyoung mengernyitkan dahi, heran. "Kok lo malah belain sumpit sih?"
"Suka-suka gue! Lo siapa ngatur-ngatur?"
"Gue? Netizen, lah! Kan gue suka komen."
"Ck, tau ah. Capek gue ngeladenin budaknya Malfoy."
"Bangsul, apa lo bilang?!"
"Nggak ada pengulangan, bye!" Yujin mengibaskan rambutnya, kemudian berlalu meninggalkan Doyoung.
"Hati-hati, cantik!"
"Sarap." seru Yujin cukup keras, membuat beberapa pasang mata di koridor menoleh ke arahnya, termasuk teman-teman Doyoung yang menunggu pemuda itu di bangku panjang.
Yujin menatap sinis ke arah Haruto yang membulatkan matanya karena kaget.
"Apa liat-liat?!"
"Anying galak bener."
Gadis itu tidak memedulikan ocehan Haruto, Yujin berlari dengan kecepatan maksimum untuk sampai ke kelasnya. Lalu, mengambil botol berisi ramuan cinta yang sudah ia hias se-aesthetic mungkin.
Apapun yang Yujin kasih ke Kak Junkyu harus spesial!
"Jin, lo abis dikejar setan?" Jiheon memandang teman sebangkunya dengan bingung. Pasalnya, Yujin masuk ke kelas dengan langkah terburu-buru sampe gadis itu hampir terpeleset.
"Ketemu doang." Jawab Yujin asal. "Temenin gue yuk, ngasih ini ke Kak Junkyu."
Jiheon menunjukkan senyum pahit. "Hadeh, dasar bucin tolol. Yaudah ayo."
:::
## p.s :
aku ngga janji bakal update sering ya huhu. semoga kalian suka chapter ini! <3
maaf kalo misalnya bosenin T___T
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE POTION
Fanfic[ BOOK 1 ] Semua berawal dari percobaan iseng Yujin dalam membuat ramuan. Ramuan cinta, katanya. Siapapun yang meminumnya dapat jatuh cinta pada Yujin dalam sekali teguk. Gadis itu berniat memberikannya pada Junkyu, kakak kelas yang ia taksir saat p...