Yujin merasa dirinya sudah gila sekarang. Bagaimana bisa ia menuruti ajakan Kim Doyoung dengan sangat mudah? Yujin beberapa minggu lalu tidak mungkin melakukan hal semacam ini.
Jiheon telah menggendong ranselnya ketika ia dengan sengaja menjitak dahi Yujin lantaran gadis itu melamum terlalu lama. Bel pulang sudah berbunyi, Bu Yanti pun sudah meninggalkan kelas mereka sedari tadi. Namun, Yujin belum juga menunjukkan tanda-tanda akan bangkit, padahal biasanya ia adalah orang nomor 1 yang akan keluar kelas agar cepat-cepat sampai rumah dan merebahkan dirinya di kasur.
"Jin, buset dah lo kenapa sih?" Jiheon nyenggol Yujin, bikin gadis itu sadar dan berdiri dengan tergesa-gesa.
"Ah iya? Pulang ya? Ayok Ji."
"Hah? Tadi katanya lo sama Doyoung." balas Jiheon.
"Oh iya, lupa! Yaudah gue duluan ya, Ji."
"Iyee sana dah lo pacaran!!" sungut Jiheon, gadis itu kemudian berteriak. "JAEHEEE AYOK NGEJOMBLO BARENGGG!!"
Yujin dalem hati udah mencibir sobatnya habis-habisan, teringat kemarin Doyoung bilang bahwa Jiheon dan Jeongin sedang dekat—atau jangan-jangan... mereka backstreet?
"Yujin! Woi!"
Yujin bisa melihat Minhee melambaikan tangannya dengan antusiasi dari depan kelas 11 IPA 5. Raut wajahnya tampak bersemangat, tapi ada sirat kepanikan di sana.
Gadis bersurai sebahu itu menaikkan alisnya, "Apa?"
"Sini deh, bentar!!" panggil Minhee.
"Ck, apaan sih? Mau ngomongin apa?!" seru Yujin.
"MAU NASEHATIN ELU!!" soraknya. "Cepetan anjing sini, udah kayak dihutan aja dah teriak-teriak."
"ELO YANG BUTUH, LO LAH YANG KESINI!"
"OAL—"
Di seberang sana, Minhee tampak kaget. Pemuda itu mendadak nyengir dan menundukkan kepala, bikin Yujin melongo karena heran.
"Minhee? Lo kenapa sih? Salah obat?!" teriak Yujin.
Lagi-lagi, Minhee nyengir, kemudian menggeleng dan berbalik arah memunggungi Yujin.
"Orang gila."
"Gue liat-liat, dia emang gila sih." ceplos seseorang.
Refleks, Yujin menjauh. Gadis itu terperanjat kaget, ia membalikkan badannya dan mendapati presensi Doyoung berdiri di belakang tubuhnya tadi. Doyoung yang sadar kalau Yujin kaget pun terkekeh.
"Kaget, ya? Hehe maap Jin tadi mau gua sapa, tapi lo lagi teriak-teriak sama Minhee."
"IYALAH KAGEEET!" sungut Yujin. "Duh, lain kali nepok dulu kek Doy."
"Yaaa... gue kan mau ngasih waktu lo ngobrol sama Minhee." Doyoung ngeles. "Deket banget ya lo sama dia?"
"Iya." Yujin mengangguk.
"Demen sama lo nggak sih?"
Sontak, Yujin tertawa keras. "HAHAHA KAGAK LAH. Dia udah punya cewe, anak sekolah lain. Lo nggak akan kenal siapa cewenya."
"Ooooooo." Doyoung bergumam. "But his eyes doesn't look like that tho."
"Hah?" Yujin mendongak.
"Tatapannya, Jin." bisik Doyoung. "Gue bisa tahu dari tatapannya kalo dia nganggep lo lebih dari temen."
"Sok tauuuu!" cibir Yujin. "Buktinya dia ngejauh dari gua, baru deket lagi pas gue cerita tentang ramuan cinta yang gu—"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE POTION
Fanfiction[ BOOK 1 ] Semua berawal dari percobaan iseng Yujin dalam membuat ramuan. Ramuan cinta, katanya. Siapapun yang meminumnya dapat jatuh cinta pada Yujin dalam sekali teguk. Gadis itu berniat memberikannya pada Junkyu, kakak kelas yang ia taksir saat p...