doyoung :
okee siap tuan putri
doyoung :
shareloct rumah lo dongyujin :
[📍share location ]Yujin guling-guling di kasur setelah nerima pesan dari Doyoung. Gadis itu makin frustasi. Tadi, dia udah berusaha nyari secret ingredients untuk penawaran ramuan cinta, tapi nggak ketemu. Apesnya lagi, Yujin di rumah cuma sendiri––orang tuanya sibuk, dan uang jajannya untuk minggu ini sudah menipis.
Asal kalian tau, Yujin baru banget mau jalan kaki ke minimarket pas Doyoung tiba-tiba ngirim pap lagi di mall dan nawarin mekdi. Karena Yujin menjunjung tinggi prinsip irit dan gratisan, cewek itu tanpa ragu membalasnya.
Yah, lumayan bro.
Sebenernya, sebelum Doyoung nge-chat, Yujin udah nyuruh Seongmin supaya datang ke rumah sekalian minta tolong cariin secret ingredients. Sayangnya, Seongmin nggak semurah hati itu untuk bantu Yujin dengan cuma-cuma, apalagi bawain Yujin makanan.
Cowok itu dateng dengan tangan kosong, terus dengan seenak jidat goleran di karpet kayak dugong terdampar.
"Udah gue bilang nyari secret ingredient itu susah, Jin. Satu-satunya orang yang tau tentang itu cuma Kak Haechan."
"Nah!" Yujin menjentikkan jarinya tepat di depan muka Seongmin, bikin cowok itu kaget.
"Anjing apaan sih?!" sungutnya.
"Lo bisa tanya-tanya ke Kak Haechan, sepik gituuu." sosor Yujin, ia mengambil tempat di sebelah Seongmin sambil ngasih puppy eyes.
Bisa ditebak sendiri, Seongmin nggak bakal luluh.
"Ogah." tolaknya mentah-mentah.
"Doyoung gimana? Udah mulai foling in lop sama lo?" Seongmin nanya sekalian ngalihin pembicaraan.
Jujur aja, dalam hati terdalam, Seongmin risih benget sama dua anak manusia itu. Mereka kalo ribut nggak tau tempat. Pernah suatu waktu mereka nggak sengaja tabrakan di koridor dan berakhir geger. Yujin ngeluarin sumpah serapah sambil tersedu-sedu nahan tangis, Doyoung as always bertingkah nggak peduli dan cuek––walau ikut ngebales sinisan Yujin dengan sengit dibantu duo tuyul.
Kalo kayak gitu yang malu siapa coba? Ya, Seongmin lah! Sama Jiheon sih, kadang-kadang. Ibaratnya mah, Seongmin dan Jiheon ngerasain secondhand embarrassment.
"Gue bersyukur sih ramuan lo salah sasaran." lanjut Seongmin ditengah keheningan karena Yujin tak kunjung jawab pertanyaan sebelumnya.
"Lah kok gitu?!" Gadis Ahn tersebut langsung sewot.
"Biar nggak ribut mulu." jawab Seongmin cepat. "Gelutnya kalian itu bikin gue tertekan tau nggak?!"
"Nggak tau tuh."
Tok! Tok!
Seongmin menautkan alis pas denger suara ketukan pintu dari depan.
"Om sama tante udah pulang jam segini?"
Yujin nggak jawab, cewek itu ngasih cengiran ke Seongmin sebelum melengos pergi ke ruang tamu. Dia ngintip dulu dari jendela, melihat presensi Doyoung di halaman depan. Tangan kanannya mainin hp, sementara di tangan kirinya, cowok itu memegang kantung plastik berisi makanan.
"Tarik napas... buang... tarik napas... buang." monolog Yujin di depan pintu. Yujin harus siap-siap kalo Doyoung mendadak melakukan hal terduga, ngegombal misalnya.
Cklek!
Di depannya, bola mata Doyoung langsung memgarah ke si pembuka pintu. Cowok itu memberikan seulas senyum tipis kepada Yujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE POTION
Fanfiction[ BOOK 1 ] Semua berawal dari percobaan iseng Yujin dalam membuat ramuan. Ramuan cinta, katanya. Siapapun yang meminumnya dapat jatuh cinta pada Yujin dalam sekali teguk. Gadis itu berniat memberikannya pada Junkyu, kakak kelas yang ia taksir saat p...