Zia dan Zidan duduk bersama di kafe. Sambil menunggu pesanannya datang, Zia memainkan ponselnya. Sedangkan Zidan membaca buku.
"Zi, ini bagus gak?" Zia menarik buku di tangan Zidan agar perhatian cowok itu teralihkan.
Zidan memperhatikan layar ponsel Zia. Di sana terdapat empat buah gambar dengan warna yang berbeda. "Jelek. Gak bagus warnanya."
Zia mendelik. "Lo tuh kalo ngomen jangan asal jeplak bisa? Ini tuh pasti susah tau bikinnya."
"Gue kan ngomong apa adanya."
"Nyesel gue minta saran ke lo."
"Bagusan yang ini, Zianka." Zidan menunjuk gambar di sebelah kiri.
"Ampun. Selera lo rendah ternyata. Udah jelas bagusan yang dipilih gue."
"Bagus yang gue pilih." Zidan tak mau kalah.
"Ih, apaan sih? Bagusan yang ini." Zia tetap kukuh pada pilihannya.
"Eh pada pilih apaan sih?" Sherly dan Rendra datang dan begabung di dua kursi yang kosong.
Zia kemudian menyodorkan layar ponselnya ke wajah Sherly. "Menurut lo bagus yang mana?"
"Yang warna ijo tua sih."
Sherly merebut ponsel Zia dan menunjukkannya Rendra. "Kalo lo, Ren. Yang mana?"
"Yang ijo muda itu sih."
Zia lalu merebut ponselnya kembali lalu mendengkus. "Ih pilihan kalian pada kuno semua!"
"Lo kali. Bagusan pilihan gue," sahut Zidan yang kembali membaca bukunya.
"Punya gue." Zia tak mau kalah.
"Gue."
"Gue."
"Gu—"
"Kalau lo nggak berhenti, sampai malam kita ada di sini. Biar netijen aja yang pilih mana yang bagus."
Zia menyetujui ucapan Zidan. "Lo bener. Ya udah gaes, gue serahin pilihannya ke kalian. Mau pilih punya gue, Zidan, Sherly dan Rendra. Yang paling banyak bakal kami pilih."
"Met milih-milih."
AYO GAES PILIH MANA?
Zidan:Zia:
Sherly:
Rendra:
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIZI - [Terbit]
Teen Fiction[SEBAGIAN PART DIHAPUS. BUKUNYA BISA KAMU BELI DI TOKBUK ONLINE KESAYANGAN KAMU] "Lo harus bisa menaklukan hati Zidan dalam waktu empat belas hari." Petualangan Zia dimulai. Ia pun rela jatuh bangun demi hadiah yang dijanjikan temannya. Empat belas...