ZIZI 09- Menyebalkan

1K 109 10
                                    


09- Menyebalkan

Baru satu jam berpenampilan beda dari biasanya, Zia mendapatkan pertanyaan aneh dari para siswa. Ada yang terang-terangan mengejeknya cupu, ada pula yang mengejeknya kuno.

Padahal satu jam berpenampilan seperti ini, Zia merasakan kedamaian yang luar biasa. Bukan hanya itu, Zia juga mendapatkan senyum perdana dari Zidan.

Mungkin yang kedua terdengar berlebihan. Akan tetapi, Zia betul-betul merasakan euforia saat melihat senyum itu. Ya ... walaupun sebelum itu Zia harus merasakan gondok dulu akibat ulah Zidan di kantin.

Seperti ....

"Kursi kanti tingginya cuma segini?" tanya Zidan, tangannya menunjuk bangku panjang yang kosong.

Zia mengernyitkan dahinya. Bingung. "Iyalah."

"Nggak ada yang lebih tinggi lagi?"

"Ya mana gue tau. Lagian, kursi sama mejanya kan udah pas. Kalo lo duduk di kursi yang lebih tinggi, ya mejanya bakal kependekan."

"Tapi kalau gue duduk di bangku ini, gue susah bangunnya."

"Susah bangun gimana sih?"

"Ya pokoknya susah bangun."

Zia menghela napas. Akhirnya Zia mencarikan kursi yang lebih tinggi untuk Zidan. Zia meminjam kursi kepada tukang bakso. Sekalian juga pesan bakso satu mangkok.

"Nih kursinya!" Zia meletakkan kursi tanpa sandaran di dekat meja. Zidan menduduki kursi tersebut.

"Lo mau pesen apa? Gue udah pesen bakso tadi."

"Ada aromanis gak di sini?"

"Gak ada."

"Kalau lolipop? Es kepal?"

Zia mengusap wajahnya dengan kasar. "Lo pikir pasar malam. Ini kantin! Kalo lo mau beli jajanan kayak gitu, ke depan sana!"

"Ya udah, gue gak pesen apa-apa."

"Terserah!"

Bakso pesanan Zia datang. Zia menambahkan sambal dan saus. Setelah itu Zia langsung menyantap makanannya meski masih panas. Mengacuhkan Zidan yang memandangnya tanpa berkedip.

"Kalau makan jangan buru-buru," tegur Zidan.

"Ini namanya seni dalam makan. Lo gak tau, kan?" kata Zia setelah menelan mie bihunnya.

Zia fokus ke makanannya. Menghiraukan Zidan yang terus memanggilnya.

"Zia."

"Apa?!" Zia mendongak. Entah kenapa hari ini Zidan jadi cerewet, dan itu malah bikin Zia jengkel karena Zidan mengganggunya saat makan.

"Gue tuh nggak suka kalo ada orang yang—"

Kalimat Zia terputus saat jemari Zidan mengusap kuah bakso di dagunya. Saat itu pula untuk pertama kalinya Zia melihat senyum di bibir cowok itu. Walaupun hanya senyum simpul.

"Gue kan udah bilang kalo makan jangan buru-buru. Berantakan kan jadinya."

"G-gue bisa sendiri!"

Zia menarik beberapa lembar tisu. Lalu membersihkan sisa kuah bakso sendiri.

***

Malamnya, Zia kembali menggambar wajar Zidan karena nggak bisa tidur. Kali ini Zia menggunakan buku gambar yang cukup besar.

Maksud hati Zia melukis ingin melupakan kejadian tadi siang, malah susah. Senyum yang tipisnya setipis kain furing itu benar-benar berhasil mengalihkan dunia Zia.

Apa Zia mulai menyukai Zidan?

Ah, tidak, Zia harus teguh. Ksrena peraturannya Zia tidak boleh jatuh cinta beneran dengan Zidan.

Akhirnya Zia merobek kertas tersebut. Lalu membuangnya ke tong sampah.

Zia memilih mwnyimak selimut, bersiap-siap untuk tidur. Namun, niat tersebut urung lantaran telinganya menangkap bunyi notifikasi instagram dari ponselnya. Segera Zia meraih benda itu dan menghidupkan layarnya. Ternyata Zidan memperbarui postingannya. Zia memang sengaja mengaktifkannya, entah untuk alasan apa.

Zidan hanya memasang foto cokelat silverqueen yang sudah terbuka bungkusnya, bahkan cokelatnya pun sudah tinggal setengahnya. Tanpa caption yang jelas.

"Gak jelas nih anak."

Zia menutup instagramnya dan mulai beralih ke aplikasi chat. Zia membuka ruang percakapannya dengan Zidan, dan mulai mengetik pesan untuk cowok itu.

Me:

Apaan sih lo post foto cokelat yang udah digigit. Gajelas.
Woi, udah tidur lo?
Hello?

Ceklis berubah menjadi warna biru dan tulisan typing mulai terlihat.

Cowok aneh datar kalo ngomong suka gak disaring:

Berisik! Gue udah tidur dan lo ganggu gue!

"Sialan nih orang." Dengan perasaan kesal Zia mengetik balasan untuk Zidan.

Me:

Siapa suruh datanya masih on? Matiin makanya.

Hanya ceklis biru yang Zia dapat dan tidak ada balasan lagi. Zia memilih mematikan data selulernya.

❤❤❤

Done
250919

Published
290919

***

Next part ....

No spoiler 😂

***

A/N

Sebel ya karena dikit???

Tenang sayangku, sebelum kalian bertanya akoh bakal kasih jawabannya dulu. Karena ini udah akhir bulan, maka ZIZI akan double update. Hari ini, kalo gak ya besok Senin. Biar genap 10 bab 😂😂😂

ZIZI - [Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang