Prolog

11.5K 443 22
                                    

Semua karakter yang ada disini milik Masashi Kishimoto sensei. 

.

.

.

.

.

***

Kebiasaan yang selalu Sarada lakukan di hari libur bekerja adalah menghabiskan waktunya untuk mengunjungi toko buku yang letaknya berada cukup dekat dengan flat tempat tinggalnya. Kali ini ia ingin mencoba membaca buku romansa, selama ini dia lebih suka membaca komik ataupun buku yang bergenre fantasi dan thriller. Karena merasa bosan dengan genre tersebut, maka dari itu dia penasaran untuk membaca buku genre romansa yang selama ini selalu menjadi genre paling favorit hampir di semua usia.

Mata onyx Sarada berpendar, membaca deretan satu persatu judul buku yang ada di depannya. Dia begitu bingung memilih salah satu di antara nya.

"Tumben kau berada di rak buku genre romansa?" interupsi suara seseorang yang berasal dari belakang cukup membuat Sarada terlonjak karena terkejut.

Ketika dia menoleh ke asal suara, ada seorang wanita paruh baya tersenyum ramah ke arahnya. Sarada mengenalinya, wanita itu adalah si pemilik toko buku ini.

"Anoo...saya iseng-iseng mencoba baca buku romansa," jawab Sarada dengan nada kikuk. Kedua pipi nya sedikit merona karena merasa malu.

Wanita paruh baya itu kembali tersenyum, apalagi saat melihat ekspresi wajah Sarada tampak malu-malu. "Tapi sepertinya kau terlihat kebingungan," katanya seolah menerka dari raut wajah gadis itu.

Sarada hanya menyengir menunjukkan deretan giginya. "Ini pertama kali nya. Jadi saya bingung mau membaca judul buku yang mana,"

"Mau ku rekomendasikan?" tawar si wanita paruh baya yang langsung dijawab Sarada dengan anggukan kecil.

Sarada lalu mengikuti wanita paruh baya itu yang berjalan menuju ke meja kasir. Dia menunggu beberapa saat, sebelum akhirnya si wanita paruh baya itu menyodorkan sebuah novel lumayan tebal bersampul putih dengan gambar matahari dengan judul 'The Sun'.

Sarada menerimanya dengan senang hati. Sampul cover bukunya terlihat simple, ada sebuah kata-kata di depannya yang membuat gadis itu seolah tersihir dan tertarik untuk membacanya.

'Aku meredup dalam cinta matahari yang menerangiku'

Buru-buru Sarada merogoh saku nya lalu dia mengeluarkan beberapa lembar uang kertas. Bermaksud untuk membayar novel tersebut agar bisa segera dia bawa pulang ke rumahnya.

"Aku ingin membeli novel ini bibi,"

Namun wanita paruh baya itu malah mengibaskan tangannya tidak menerima uang yang disodorkan oleh Sarada kepadanya. Hal itu membuat Sarada bingung dan bertanya-tanya.

"Kau tidak perlu membayar,"

"Loh, kenapa?" tanya Sarada memasang wajah polos.

"Nanti kau akan membayarnya dengan harga yang sesuai," jawab wanita paruh baya itu sekali lagi tersenyum begitu manis.

Sarada jadi semakin dibuat bingung dengan jawaban si wanita paruh baya. Ketika dia hendak membuka mulutnya untuk kembali bersuara, wanita paruh baya itu sudah berlalu pergi meninggalkannya begitu saja.

Sarada menghela nafas pasrah. Diam-diam dalam hati mengucapkan syukur karena dia jadi tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk membeli buku.

Complicated The Sun (BORUTO X SARADA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang