Selamat bermalam minggu gaes...
Chapter ini sebagai permintaan maaf ku untuk part sebelumnya yang terlalu pendek. Banyak yang protes 🙏😂Semua karakter yang ada disini milik Masashi Kishimoto-sensei
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
***
"Loh, Sarada?" Naruto nampak terkejut saat membuka pintu dan menemukan sosok Sarada yang ditemani Mitsuki datang ke rumahnya.
Gadis itu langsung menghambur ke dalam pelukan Naruto, hampir saja membuat pria berumur empat puluh lebih itu terjungkal ke belakang jikalau tadi dia tidak sigap menahan keseimbangannya.
"Selamat malam, Naruto-san," Mitsuki sedikit membungkuk sopan menyapa ayah dari Boruto itu. "Kami baru saja pulang dari rumah sakit lalu Sarada meminta untuk mengantarkannya kemari. Katanya dia merindukanmu."
"Ah, jadi begitu, dattebayo. Terimakasih Mitsuki sudah mengantar Sarada kesini. Ayo masuk dulu," ajak Naruto pada Mitsuki. Namun langsung dijawab dengan gelengan oleh laki-laki itu.
"Saya langsung pulang saja, Naruto-san."
"Baiklah. Sekali lagi terimakasih, Mitsuki."
Mitsuki mengangguk pelan lalu berpamitan dan berlalu pergi meninggalkan Sarada pada Naruto.
Sarada menatap kepergian Mitsuki dalam diam. Kala itu moodnya sedang tidak bagus karena Boruto. Jauh dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia merasa bersalah karena Mitsuki jadi kena imbas dari perasaan kalutnya.
Sarada lalu diajak Naruto masuk ke dalam rumah menuju ruang keluarga, disana ia kembali dibuat terkejut karena ternyata ada Kawaki.
Untuk sesaaat tatapan keduanya pun bertemu. Sama-sama merasa terkejut karena pertemuan yang tidak terduga ini. Namun sedetik kemudian, Kawaki melengos membuang pandangannya ke arah lain. Aura permusuhan jelas sekali terlihat dari kedua belah pihak.
"Sarada, itu adalah Kawaki. Kawaki ini kakaknya Boruto. Kalian belum pernah bertemu sebelumnya, dia memang tidak datang saat pernikahanmu dengan Boruto saat itu, Karena—"
"Ayah, kita sudah pernah bertemu sebelumnya," sela Kawaki dengan cepat tanpa melihat ke arah Sarada dan Naruto.
"Heeee...sejak kapan?" tanya Naruto dengan ekspresi bertanya-tanya.
"Kawaki datang menjengukku saat aku sudah pulang dari rumah sakit, paman. Dia juga sempat tinggal selama dua hari bersama kami," kali ini Sarada yang menjawab.
"Syukurlah kalo begitu, pasti kalian sudah akrab," timpal Naruto tersenyum lebar.
Mendengar hal itu Sarada tersenyum kecut. Akrab darimana? Kawaki saja tidak menyukainya karena menikah dengan Boruto dan malah mendukung Sumire untuk bisa kembali bersama Boruto. Rasanya Sarada masih dendam pada laki-laki itu sejak terakhir mereka bertemu.
Ide licik pun tiba-tiba terbayang dalam benaknya.
"Tidak akrab juga, paman. Lagipula Kawaki tidak setuju kalo Boruto menikah denganku. Terakhir kali dia menyuruh Boruto untuk menceraikanku karena aku ini cacat dan akan membuat malu Boruto," sahut Sarada dengan polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated The Sun (BORUTO X SARADA)
FanfictionRATE 21+ (TIDAK COCOK UNTUK KALIAN YANG DI BAWAH UMUR) *** Sarada baru saja terbangun dari pingsannya tapi dia sudah tidak berada di dunia nya lagi. Melainkan menjadi seorang tokoh antagonis dalam Novel The Sun Yaitu, sebagai Uchiha Sarada yang meru...