Semua Karakter yang ada disini milik Masashi Kishimoto-sensei
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
***
"Kau yakin hari ini masuk kerja?" tanya Sarada dengan raut wajah yang menunjukkan kekhawatiran.
Pandangan mata kelam nya nampak sendu menatap punggung Boruto yang sedang sibuk memilih dasi di dalam etalase lemari kamar.
"Hn," balas pria itu berdeham singkat.
Sarada mencebikkan bibir malas. Ia sangat khawatir dengan kondisi Boruto. Sudah dua hari berlalu sejak Boruto sakit demam, kini pria itu memutuskan untuk langsung masuk kerja. Padahal dia baru saja sembuh, wajahnya juga masih sedikit pucat.
Sejak malam dimana mereka tidur berbagi ranjang, hubungan keduanya yang tadinya sempat merenggang, kini kembali dekat. Bahkan bisa di bilang lebih dekat daripada sebelumnya. Karena di malam selanjutnya, Boruto dan Sarada kembali tidur bersama. Pria itu yang memintanya sedangkan Sarada hanya menurut saja. Hitung-hitung juga sambil merawat Boruto yang sedang sakit.
Ingat! Mereka hanya tidur seranjang saja, tidak melakukan lebih dari itu.
Meskipun hubungan mereka bisa dikatakan lebih dekat daripada sebelumnya, sikap cuek Boruto masih tetap ada. Tapi Sarada dapat memakluminya karena sudah terbiasa menghadapi, yang terpenting pria itu sudah menerima kehadirannya.
"Masuknya besok saja. Kau baru saja sembuh." Sarada masih tidak gentar untuk membujuk pria itu untuk mengurungkan niatnya.
"Nanti pekerjaan kantorku tambah menumpuk dan aku makin tambah pusing." balas Boruto yang kini sedang memakai dasi dengan menghadap cermin di lemari.
Sarada lalu beranjak berdiri dari pinggiran ranjang, menghampiri Boruto dan membantu pria itu memasangkan dasinya.
"Kan masih ada Shikadai. Lagipula, kau ini direktur, jadi tidak perlu sering-sering datang ke kantor."
"Sarada-"
"Ya, ya, ya, baiklah. Aku tidak akan bisa menang melawanmu," sela Sarada yang seolah tahu apa yang akan dikatakan oleh Boruto. Berdebat dengan pria itu sudah pasti banyak kalahnya.
Boruto tersenyum tipis, pandangannya tidak lepas menatap Sarada yang berdiri di depannya. Wajahnya jadi terlihat lucu saat serius sekaligus kesal saat memakaikan dasi pada lehernya saat itu.
"Terimakasih," ucap Boruto pelan namun Sarada mampu mendengarnya.
Gadis itu merespon dengan anggukan, kemudian berjalan menuju ke sisi ranjang berniat untuk mengambil tas kerja Boruto.
"Bilang saja kalau tidak sabar untuk bertemu dengan Sumire-san, ya kan?" sindir Sarada. Mata onyx nya mengkilat menunjukkan kecemburuan di dalamnya. Ia lalu menyodorkan tas kerja Boruto pada laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated The Sun (BORUTO X SARADA)
FanfictionRATE 21+ (TIDAK COCOK UNTUK KALIAN YANG DI BAWAH UMUR) *** Sarada baru saja terbangun dari pingsannya tapi dia sudah tidak berada di dunia nya lagi. Melainkan menjadi seorang tokoh antagonis dalam Novel The Sun Yaitu, sebagai Uchiha Sarada yang meru...