Karakter yang ada disini milik Masashi Kishimoto-sensei
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
***
Malam hari nya, Sarada benar-benar tidak bisa tidur meski kedua matanya sudah terpejam sejak tadi. Perasaannya malam ini sedang gelisah, apalagi mengingat perbincangannya dengan Sumire tadi siang di rooftop rumah sakit.
Dia sejak tadi terus berganti posisi mulai dari hadap kanan lalu hadap ke kiri dan lain sebagainya. Tapi tetap saja, Sarada masih belum menemukan kenyamanan dan ketenangan dalam diri untuk masuk ke alam mimpi.
Ketika Sarada membuka mata, pandangannya langsung tertuju pada jam dinding yang menunjukkan sudah pukul satu dini hari.
Sejenak dia menghela nafas, lalu tidak lama kemudian dia sedikit terkesiap saat knop pintu kamarnya terputar yang menandakan ada seseorang yang membukanya dari luar.Refleks Sarada memejamkan matanya dan berpura-pura tidur.
Terdengar suara langkah kaki yang mendekati ranjang. Wanita itu berusaha menetralkan deru nafasnya agar terlihat seperti benar-benar tertidur pulas.
Dapat dirinya rasakan ranjangnya sedikit bergerak. Seseorang itu baru saja menaiki ranjang dan membawa Sarada ke dalam pelukannya. Dari aroma tubuhnya yang cukup khas, tentu wanita itu mengenali siapa seseorang tersebut. Tidak lain dan tidak bukan adalah Boruto.
Ini adalah kali ketiga Boruto memasuki kamarnya secara diam-diam dan melakukan hal seperti ini saat Sarada tertidur. Jelas wanita itu tahu dan menyadarinya karena aroma Boruto yang selalu tertinggal di atas sprei atau bantal sekalipun.
Lagipula setiap Sarada hendak pergi tidur, wanita itu tidak pernah lupa untuk mengunci pintu. Hal itu mencegah agar Boruto untuk masuk ke dalam. Tapi, seperti yang sudah Sarada tebak, sepertinya Boruto mempunyai kunci duplikat kamar mereka.
Awalnya Sarada ingin memarahi laki-laki itu karena sudah melanggar perjanjian di antara mereka. Tapi entah mengapa hati nurani nya malah menyuruh untuk membiarkan.
"Sarada, aku tidak tahan lagi. Maaf, aku harus datang dengan cara seperti ini. Aku hanya ingin memelukmu sebentar saja. Hanya sebentar saja. Aku janji," gumam Boruto terdengar jelas di telinga Sarada.
Wanita itu tetap meneruskan aktingnya untuk berpura-pura tidur. Membiarkan Boruto yang bahkan sekarang tengah menyingkap baju tidur atasan Sarada dan mengusap perut nya pelan.
"Bagaimana kabarnya? Apa dia baik-baik saja? Dia tidak rewel dan menyusahkanmu, 'kan?"
Usapan pria itu pada perutnya mengirimkan rasa gelenyar aneh yang membuat perasaan Sarada yang tadi gelisah berubah jadi sedikit tenang.
Apakah ini karena bawaan janin yang sedang Sarada kandung?
Sarada benci mengakuinya, tapi dia menemukan posisi ternyaman untuk tidur sekarang. Kenapa harus karena Boruto?
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated The Sun (BORUTO X SARADA)
FanfictionRATE 21+ (TIDAK COCOK UNTUK KALIAN YANG DI BAWAH UMUR) *** Sarada baru saja terbangun dari pingsannya tapi dia sudah tidak berada di dunia nya lagi. Melainkan menjadi seorang tokoh antagonis dalam Novel The Sun Yaitu, sebagai Uchiha Sarada yang meru...