Part 31

3K 258 202
                                    




Karakter yang ada disini milik Masashi Kishimoto-sensei

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

***

Di bantu Bibi Ayame, Boruto sedang menata dan memasukkan beberapa baju-baju ganti ke dalam tas. Hari ini adalah hari kepulangan Sarada. Wanita itu baru di perbolehkan pulang setelah menjalani rawat inap di rumah sakit selama tiga hari penuh. Selama itu pula, Boruto sibuk menemani Sarada dan meninggalkan semua pekerjaan kantor kepada Shikadai.

Pria itu benar-benar memfokuskan perhatiannya pada sang istri meskipun sikap Sarada sudah berbeda dan tidak lagi sama seperti dulu.

Mungkin mereka berdua tidak bertengkar seperti saling membentak dengan nada tinggi. Tapi hubungan keduanya berubah seperti orang asing karena Sarada yang menganggap Boruto demikian.

"Sudah semua baju-bajunya, tuan?" tanya Bibi Ayame menoleh ke arah pria itu.

"Ya," jawab Boruto singkat sembari mengulas senyum tipis.

"Sebaiknya tuan dan nyonya lebih dulu pergi ke mobil. Saya akan memeriksa ruangan sebentar takut ada yang ketinggalan," ucap Bibi Ayame yang lalu menggeser pria itu dan mengambil alih baju terakhir dari tangan Boruto.

"Memangnya tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa, tuan."

Wanita paruh baya itu lalu memberi kode melalui dagunya menunjuk Sarada yang tengah duduk di pinggiran ranjang, bergeming dengan tatapan lurus mengarah jendela. Boruto mengikuti arah petunjuk Bibi Ayame dan sejenak terpaku memandangi istri nya itu.

"Ajak nyonya pergi berdua ke mobil lebih dulu. Saya akan menyusul, tuan," ucap Bibi Ayame.

Bibi Ayame mengerti permasalahan yang terjadi di antara keduanya. Boruto sendiri yang menceritakannya ketika pria itu meminta tolong pada Bibi Ayame untuk ikut menjaga Sarada di rumah sakit. Pasalnya Sarada tidak pernah merespon apa yang dikatakan oleh Boruto sehingga pria itu sedikit mengalami kesusahan.

Sejenak mengambil nafas dan membuangnya, Boruto pun melangkah dan menghampiri Sarada.

"Sayang, ayo pulang," ajak pria itu seraya mengulurkan tangan kanannya ke depan Sarada.

Pandangan Sarada teralihkan, sesaat menatap tangan Boruto lalu berganti jadi memandangi pria itu yang tengah menanti dirinya menyambut uluran tangannya.

Namun, daripada menyambut uluran tangan Boruto, Sarada memilih mengabaikannya dan berjalan keluar dari kamar inap nya begitu saja.

Boruto hanya menghela nafas, lagi-lagi berusaha untuk memaklumi sikap Sarada kali ini. Dia pun segera pergi keluar untuk menyusul istrinya itu.

Complicated The Sun (BORUTO X SARADA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang