Part 23

3K 239 118
                                    


Warning!!!

Part Ini cukup membosankan. Tolong jangan menggampar ku :v

Karakter yang ada disini milik Masashi Kishimoto-sensei

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

***

Dua manik kelabu nya memandang bengis bangunan rumah yang berada tidak jauh dari tempatnya berpijak. Meski langit di atas sana sudah mulai menggelap, sosok penjaga di depan gerbang tampaknya tetap melakukan tugasnya dengan baik.

Memejamkan mata sebentar seraya menghela nafas, dia berusaha menguatkan tekadnya agar tidak lagi goyah. 

Merasa tidak ingin membuang waktu lagi, tangan Kawaki bergerak bergerak cepat mengambil sebuah pistol yang sudah ia bawa dan langsung mengarahkannya ke arah depan.

DORRR!!!

Tanpa todong aling-aling, tembakan kawaki mengenai salah satu penjaga gerbang di depan sana hingga limbun meregang nyawa. Sedangkan yang satunya lagi tampak panik melihat kehadiran Kawaki yang berdiri tidak jauh dari mereka.

"Kau—"

DORRR!!!

Belum sempat orang tersebut berbicara, Kawaki langsung menembaknya. Ini tembakan kedua pria itu yang juga tepat sasaran. Bibir pucat itu menyeringai sinis, menatap dua penjaga sudah tergeletak tidak bernyawa di hadapannya.

Dengan gerakan kaki sedikit terseok-seok tanpa alas kaki, Kawaki melangkahi dua mayat itu dan masuk ke dalam bangunan rumah minimalis yang ada di hadapannya. Tanpa memperdulikan luka pada lengannya yang masih belum mengering meski sudah di perban sekalipun akibat goresan kaca saat kabur dari rumah, Kawaki tetap dalam tekad membara nya.

Bayangan masa kecil nya yang suram, sejenak terlintas dalam kepala. Lalu seiring berjalan, masa suram nya berubah menjadi indah begitu ia bertemu dengan sosok Naruto ayah angkatnya yang sudah dia anggap sebagai malaikat penolongnya.

Semenjak diangkat menjadi bagian dari keluarga Uzumaki, hidupnya berubah tiga ratus enam puluh derajat. Dia tidak perlu lagi mencuri dan menghindari kejaran orang-orang hanya untuk bisa merasakan enaknya sesuap nasi. Dia juga tidak lagi merasakan dinginnya udara malam saat disuruh tidur di jalanan dan masih banyak lagi kebahagiaan kecil yang dia rasakan saat menjadi keluarga Uzumaki.

Keluarga Uzumaki adalah keluarganya meski tidak sedarah. Siapapun yang berani mengusik, Kawaki rela menjadi tameng dan berusaha melindungi mereka. Tapi sayangnya dia telah gagal.

Emosi dalam diri Kawaki semakin meledak bila mengingat akan kegagalannya. Rasa sakit dari kehilangan anggota keluarganya, membuat ia berani melakukan hal segila ini.

DORRR!!!

Ini adalah tembakannya yang ke sepuluh. Kawaki begitu kalap hingga tidak segan menembaki bodyguard sekaligus pembantu dan siapapun yang ada di dalam rumah tersebut. Baik orang itu bersalah ataupun tidak, semua itu tidaklah sebanding dengan nyawa Naruto dan Himawari yang sudah di hilangkan.

Complicated The Sun (BORUTO X SARADA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang