Part 25

3.5K 265 81
                                    



Karakter yang ada disini milik Masashi Kishimoto-sensei

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading 

***

Sore itu, Rumah Sakit tampak lebih ramai daripada biasanya. Mungkin karena hari ini sedang akhir pekan. Sehingga ada begitu banyak orang datang berkunjung sekedar menjenguk saudara mereka yang sedang sakit.

Langkah kaki Sarada terdengar menggema menapaki lorong rumah sakit. Beberapa kali dia menebar senyum, apabila sedang berpapasan dengan dokter atau perawat yang menyapanya.

Ini sudah dua minggu lamanya Sarada kembali menjadi relawan perawat anak-anak di Rumah Sakit tempat Mitsuki. Tapi bedanya jika dulu dia hanya bisa datang di hari minggu, maka sekarang dia bisa datang di hari Jumat sampai Minggu asalkan pulangnya tidak lebih dari jam lima sore. Begitulah keputusan final yang Boruto berikan padanya.

"Sarada-san."

Sarada menghentikan langkahnya. Sosok laki-laki bertubuh jangkung, berambut blonde berjalan mendekat sembari mengulas senyum ke arah Sarada.

"Kagura-san." Sarada menyapa balik laki-laki itu dan menyungging senyum tidak kalah ramah.

Kagura adalah psikiater yang disarankan Mitsuki membantu Sarada dan Boruto untuk keluar dari lubang hitam yang membelenggu. Bukan karena Mitsuki menganggap mereka berdua gila hingga meminta bantuan psikiater.

Ingat, tidak semua orang yang datang ke psikiater itu gila.

Hanya saja Mitsuki berpikir, baik Boruto maupun Sarada, keduanya membutuhkan konseling dan psikoterapi setelah peristiwa yang menimpa keduanya. Hal itu agar mencegah kejadian seperti Kawaki tidak terulang lagi.

"Hendak pulang?" tanya Kagura selepas sudah berdiri di depan Sarada.

Sarada mengangguk, "Ya, lagipula ini sudah hampir jam ..." sepasang onyx nya melirik arloji yang melingkar di tangan kanannya. "Ternyata lebih dari jam lima. Pasti setelah ini aku akan di marahi." lanjutnya di akhiri kekehan.

Kagura ikut terkekeh.

"Kagura-san juga mau pulang?" tanya Sarada berbasa-basi. Pria itu menjawab dengan mengangguk.

Alis Sarada mengernyit. "Tumben?"

"Ya. Kebetulan jadwal janji hari ini tidak padat, sehingga bisa pulang cepat."

"Syukurlah. Kalau begitu anda bisa beristirahat setelah ini."

"Sudah ku bilang agar tidak terlalu formal terhadapku. Anggap saja kita ini adalah teman yang lama tidak berjumpa." Kagura mengoreksi cara bicara Sarada yang terlalu formal terhadapnya.

Sarada tertawa kecil. "Ah, maafkan aku, Kagura-san."

Sambil berbincang-bincang, kedua nya melanjutkan langkah yang sempat terhenti dan berjalan bersama menuju pintu keluar Rumah Sakit.

Complicated The Sun (BORUTO X SARADA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang