Part 4

4.3K 469 63
                                    


Semua karakter yang ada disini milik Masashi Kishimoto sensei

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

***

Pelan-pelan Sarada membuka kelopak matanya yang terasa berat. Rasa sakit pada bagian kepalanya langsung menyerang begitu ia berhasil membuka paksa sepasang mata nya.

"Di-dimana aku?" gumam Sarada sembari memegangi kepalanya yang terasa pusing.

Beberapa kali ia mengerjap, mencoba mengumpulkan nyawa nya yang masih belum sepenuhnya terkumpul.

"Apa aku sudah kembali ke duniaku?" gumam nya lagi bertanya-tanya.

Pandangannya lalu mengedar, mencoba untuk mencari tahu dimana dirinya saat ini. Lagi-lagi ruangan bernuansa putih yang memenuhi penglihatannya. Di tangan kanannya terpasang sebuah infus 

Lalu ia tidak sengaja melihat sesuatu yang lebih menarik attensinya lagi di sudut ruangan.  Ada seorang pria berambut kuning tengah duduk di atas sofa dengan sebuah laptop di pangkuannya.

Pria itu adalah Boruto.

Jika ada Boruto, itu artinya dia masih terjebak menjadi tokoh novel dan tidak kembali ke dunianya.

"Ahh..." Sarada meringis kesakitan hingga mengundang perhatian Boruto yang semula tertuju pada laptop dan beralih melihat ke arahnya.

Pria itu beranjak berdiri dan berjalan mendekati ranjangnya dengan ekspresi wajah yang Sarada sendiri sulit untuk menebaknya.

"Kau sudah sadar, gadis bodoh? Ku kira kau akan terus tertidur," ucap Boruto dengan nada ketus meski raut wajahnya datar.

Pria itu lalu menekan tombol layanan yang tersedia untuk memanggil dokter tanpa harus repot berjalan keluar dari ruangan.

Meskipun Boruto berkata ketus kepadanya, entah mengapa Sarada melihat ada raut kelegaan yang tersembunyi dalam mata birunya.

"Dokter akan segera datang. Kau sebaiknya diam dan jangan melakukan hal bodoh!" katanya lagi lebih ketus memperingatkan agar dirinya tidak boleh banyak bergerak.

Sarada memasang wajah cemberut dengan bibirnya manyun ke depan.

"Maaf," ucap Sarada pelan. Ada jeda dalam ucapannya. Ia menarik nafas dalam-dalam, lalu kembali melanjutkan, "Maaf karena ternyata aku masih tetap hidup,"

Boruto tidak menyahut. Pria itu malah mengambil kursi yang berada tidak jauh dari jangkauannya dan duduk menghadap ke arah Sarada.

"Sudah, jangan banyak bicara!" sahut pria itu datar. 

Setelah itu suasana kembali hening. Tidak ada yang memulai pembicaraan lagi di antara keduanya. Sarada sendiri mencoba mengingat kejadian terakhir kali yang menimpanya. Onyx hitam nya sesekali melirik pada Boruto yang sibuk bermain ponsel di sampingnya. 

Complicated The Sun (BORUTO X SARADA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang