Chapter ini ku dedikasikan untuk kegalauanku yang mau oleng ke Kawaki terus.
Kawaki ganteng nya meresahkan mulu ya bun :')
***
Semua karakter yang ada disini milik Masashi Kishimoto sensei.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
***
"Boruto, menikah lah dengan Sarada."
Begitulah yang dikatakan oleh Sasuke saat itu. Wajah keras yang biasa tampak berwibawa di depannya itu kini telah hilang diganti dengan wajah pucat pasi yang ditutupi sebuah masker oksigen nebulizer.
Keadaan Sasuke benar-benar parah, hampir seluruh bagian tubuhnya terlilit sebuah perban yang menutupi lukanya. Meski begitu dia masih bisa bertahan hidup setelah kecelakaan fatal yang terjadi
"Sasuke-san, jangan memberiku wasiat seolah kau ingin pergi!" bentak Boruto gusar.
Perasaannya ikut kacau saat melihat laki-laki yang sudah ia anggap seperti ayah sendiri berada dalam kondisi kritis seperti sekarang. Sejak tadi ia sudah berusaha menahan air mata yang mendesak ingin keluar dari tempat persembunyiannya.
"Kau selalu tahu apa yang ku maksud. Karena itulah, aku bisa tenang meninggalkan Sarada padamu," ucap Sasuke terdengar susah payah.
Boruto menggeleng keras, pada akhirnya air mata pun tidak bisa ia bendung lagi. Liquid bening itu jatuh dan ini yang kedua kalinya dia menangis di depan Sasuke. Yang pertama saat kematian Hinata dulu.
"Berhentilah bicara omong kosong! Kau bisa mengurus dan menjaga anakmu sendiri."
"Selama ini, aku jarang menghabiskan waktuku untuk Sarada. Bahkan aku tidak bisa melihat dengan baik bagaimana dia bisa tumbuh cantik seperti sekarang." Sasuke masih terus berbicara, meskipun nafasnya sedang tersenggal.
"Berjanjilah padaku Boruto. Aku tidak ingin Sarada merasakan kesendirian seperti yang pernah aku rasakan dulu. Ini pertama dan terakhir Uchiha Sasuke memohon padamu."
Iris kelam Sasuke yang tadinya sayu langsung berubah tegas menatap tepat ke arahnya. Boruto juga merasakan genggaman tangan Sasuke pada tangannya semakin mengerat seolah mendesaknya untuk segera memberi jawaban.
"Aku bersumpah, Aku akan menikah dengan Sarada. Tapi kau tidak akan kemana-mana. Kau juga harus hadir dalam pernikahan kami!"
Sasuke tersenyum tipis. Entah mengapa Boruto merasa senyuman itu menandakan sebuah pertanda buruk akan segera terjadi.
"Kau masih ingat apa yang sering aku katakan padamu?"
"Ya! Seorang laki-laki sejati dipercaya untuk menepati janjinya, bukan hanya mengumbar janji."
Sasuke kembali tersenyum penuh arti. Sebelum pada akhirnya alat patient monitor berbunyi dengan menampilkan detak jantung Sasuke bergaris lurus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated The Sun (BORUTO X SARADA)
FanfictionRATE 21+ (TIDAK COCOK UNTUK KALIAN YANG DI BAWAH UMUR) *** Sarada baru saja terbangun dari pingsannya tapi dia sudah tidak berada di dunia nya lagi. Melainkan menjadi seorang tokoh antagonis dalam Novel The Sun Yaitu, sebagai Uchiha Sarada yang meru...