Naughty Hyeongjun?

1.1K 157 445
                                    

Hyeongjun terdiam melihat ponselnya, sudah hampir dua hari Kang Minhee menghindarinya. Laki-laki itu bahkan tidak lagi mengirim pesan yang menganggu padanya. Bahkan tadi saja dia tidak masuk sekolah.

Dan sudah dua hari juga setelah dirinya bertemu dengan Jungmo. Selama itu Hyeongjun tidak pernah berhenti berfikir tentang bagaimana dia akan memulai, terlebih Kang Minhee sudah tidak lagi memperdulikan dirinya.

Atau mungkin Kang Minhee sudah bosan kepadanya?

Disebelahnya Wonjin terlihat sudah membereskan buku setelah dia mengerjakan tugas harian mereka. Saat ini mereka memang sedang berada di Mansion keluarga Song, lebih tepatnya di kamar Hyeongjun guna mengerjakan tugas.

"Sayang?"

"Eum?"

"Ada yang menganggumu?" tanya Wonjin kali ini melihat kearah Hyeongjun

"Tidak"

Wonjin tersenyum "tapi sepertinya kesayanganku sedang memikirkan hal lain saat ini"

"Memikirkanmu" celetuk Hyeongjun

Wonjin tertawa pelan. "aku serius" ucap Wonjin mencubit kecil pipi Hyeongjun

"Hyung?"

"Hm?"

"Kapan terakhir kali Hyung menelfon Sam—Aboenim?"

"Tadi pagi... Ah iya, Aboji bilang dia membelikan kita jam tangan yang sama. Besok Woobin Hyung yang akan membawakannya"

Hyeongjun mengangguk kecil. Pikirannya jadi mengingat ucapan Minhee yang mengatakan dia tidak tau kapan terakhir kali dia berbicara dengan orang tuanya.

"Kau malamun lagi" ucap Wonjin menggelitik pelan dagu Hyeongjun

Hyeongjun menoleh kearah Wonjin lalu tersenyum kecil, tangannya menepuk pundaknya.

"Sini, tidur disini. Hyung pasti lelah setelah mengerjakan tugas" ucap Hyeongjun

Membuat Wonjin dengan perlahan menyenderkan kepalanya pada pundak Hyeongjun. Tangannya mengambil tangan Hyeongjun untuk dia genggam.

"Maaf ya" gumam Wonjin dengan matanya yang terpejam

"Untuk apa Hyung?"

"Aku tidak pernah punya waktu untuk selalu denganmu"

Hyeongjun diam.

"Karena yang aku pikirkan saat ini hanyalah masa depanmu dan masa depanku. Bukan berarti kita memiliki status berpacaran kita jadi melupakan masa depan kita. Kau mengerti maksudku kan?"

"Eum"

Wonjin kembali melihat kearah Hyeongjun. Kali ini tangannya menangkup pipi Hyeongjun, mengusap pipinya dengan lembut.

"aku sedang berusaha menjadi orang yang baik. Jadi nanti kalau sudah dewasa aku tidak malu kalau mau memintamu dari Aboenim"

"memang Hyung yakin akan bersama denganku?" tanya Hyeongjun dengan senyum main-main miliknya

"Tentu saja! Memang siapa yang bisa mengambilmu dariku?"

Hyeongjun terkekeh lucu "iya. Hyung memang yang terbaik"

"Gemas sekali" ucap Wonjin mengecupi bibir Hyeongjun hingga menghasilkan kekekan dari pemuda manisnya.



.
.
.




Malam ini Hyeongjun memberanikan diri untuk datang lebih dulu ke apartemen Kang Minhee.

Pemuda manis itu memencet bell kamar apartemen secara perlahan, mengigit kecil bibirnya gugup karena ini pertama kalinya Hyeongjun datang tanpa di undang atau dipaksa Kang Minhee.

VanillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang