Become Each Others Tears

862 86 86
                                    

"Apapun itu. Aku ikut senang, akhirnya kau dan Hyungmu sekarang kembali dekat" Wonjin menepuk pundak Minhee kemudian kembali melanjutkan langkahnya.

Meninggalkan Minhee yang sudah menghembuskan nafasnya kasar. Tatapan matanya menajam. Laki-laki itu kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas keduanya.

Dan hal yang pertama Minhee lihat begitu sampai di kelas adalah Hyeongjun yang tengah duduk di mejanya dengan mata sembab pemuda manis itu. Di kelas ini juga terlihat kosong, hanya ada Hyeongjun dan Seongmin saja.

Mata keduanya bertemu, Minhee memustukan untuk berjalan cepat ke mejanya hanya untuk mengambil tas miliknya.

"Minhee kita perlu bicara" ucap Hyeongjun

Tidak peduli.

Minhee berjalan keluar kelas begitu saja tanpa memperdulikan Hyeongjun yang kembali memanggilnya.

Seongmin sendiri sudah mengerutkan keningnya bingung begitu melihat Minhee lalu menoleh kearah Hyeongjun yang tengah melihat Minhee khawatir.

"Ada apa dengannya? Kalian bertengkar?" tanya Seongmin

Hyeongjun menghembuskan nafasnya. Sepertinya Minhee terlihat tidak baik-baik saja, apa perkataannya tadi sangat keterlaluan hingga membuat Minhee marah?

"Hyeongjun?" kembali Seongmin memanggilnya

"Ya. Kami sedang terlibat perdebatan"

Seongmin menghembuskan nafasnya. Tangannya memegang tangan Hyeongjun "ceritakan padaku. Kita teman kan? Taeyoung saat ini sedang sakit... Jadi aku yang akan menjagamu untuk saat ini, kau bisa bercerita padaku"

Hyeongjun menghela nafasnya.

Seongmin...

Andai saja dia tau apa yang sebenarnya terjadi pada Taeyoung.


.
.
.


Vanilla
Maaf untuk yang tadi siang. Tapi, bisa kita bicara? Ayo bicarakan baik-baik.
08:30 pm

Hyeongjun menghembuskan nafasnya gusar begitu Minhee tidak juga membalas pesannya. Panggilannya juga di abaikan oleh laki-laki itu.

Aneh.

Minhee sebelumnya tidak pernah seperti ini, jika di ingat-ingat sepertinya ucapannya pada Minhee tadi siang tidak terlalu buruk menurutnya. Tapi kenapa Minhee bisa semarah ini padanya?

Tanpa sadar Hyeongjun mengigiti kukunya. Rasa takut menyeruak, mungkin saja jika Minhee benar-benar merasa lelah akan hubungan keduanya. Dan jika itu terjadi kemungkinan memang hubungan mereka akan berakhir saat ini.

Baru saja Hyeongjun akan mengambil posisi duduk di sofa kamarnya, tiba-tiba ponsel miliknya bergetar menampilkan nama Jungmo sebagai si pemanggil.

"Ya Hyung?" Hyeongjun berbicara setelah dia menggeser layar ponselnya

"Hyeongjun, Minhee sudah tau semuanya—"

"Hyeongjun kesana sekarang Hyung"

Tanpa mendengar kalimat yang selanjutnya Jungmo katakan, Hyeongjun tau jika Minhee tau perihal dirinya yang membantu Jungmo.

Karena itu, Setelah memutuskan panggilan keduanya Hyeongjun berlari terburu. Dia mengerti sekarang, dia harus bisa berbicara dengan Minhee sekarang apapun yang terjadi.

"Ini sudah malam puppy. Kau mau kemana?" Serim menahan tangan Hyeongjun begitu adiknya baru saja berlari melewatinya.

Hyeongjun menoleh kebelakang, tepat dimana Serim tengah melihatnya dengan kerutan bingung di keningnya.

VanillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang