Love or...

1.1K 157 350
                                    

"Ahjumma, siapa yang datang?" tanya Seongmin begitu mendengar suara bell berbunyi pagi-pagi.

Biasanya Taeyoung tidak pernah memencet bell, laki-laki itu akan masuk langsung karena sudah menganggap rumah Seongmin rumahnya juga.

Orangtuanya juga ketika datang tidak mungkin memencet bell.

"Tuan muda Ham"

Seongmin melebarkan matanya kaget. Dia baru ingat jika Taeyoung mengatakan Hyeongjun menginap di rumahnya.

"Ahjumma, katakan pada Wonjin untuk menunggu" ucap Seongmin kembali menaiki anak tangga

Pemuda manis itu terlihat mengambil ponselnya yang berada dimeja dan dengan cepat menghubungi pacarnya.

"Ya—"

"Taeyoung! Wonjin ada disini"

"Aku tau. Katakan padanya Hyeongjun sedang ke minimarket denganku"

"Ha?"

"Turuti saja apa yang aku katakan"

"Araseo" ucap Seongmin kembali mematikan panggilannya.

Mengambil nafasnya sebentar sebelum dia menarik tasnya kemudian keluar kamar.

Sedangkan disisi lain, Taeyoung berdecak kesal begitu dia mendapat telfon dari Seongmin.

Mobilnya berhenti tepat di halte bus setelah dia melihat Hyeongjun dan Minhee sudah menunggunya.

"Menikmati malam kalian?" tanya Taeyoung setelah dia menurunkan kaca mobilnya

Kang Minhee tertawa pelan sedangkan Hyeongjun hanya memasuki mobil dalam diam.

"Aku titip Vanillaku ya. Dan titip salam pada pemiliknya" ucap Minhee mengedipkan sebelah matanya nakal

"Ck! Kau gila! sampai ketemu nanti di Sekolah" ucap Taeyoung melambaikan tangannya kearah Kang Minhee.

"Wonjin sudah menunggumu di rumah Seongmin" ucap Taeyoung

"Aku tau. Aku tidak berani membalas pesannya" ucap Hyeongjun menghela nafasnya

"Sepertinya kau sudah mulai nyaman dengan Kang Minhee"

"Jangan mengatakan apapun, Kang Minhee dan aku hanya main-main saja. Tidak ada hubungan apapun diantara kami" ucap Hyeongjun

Taeyoung mengangguk kecil "terserah"



.
.
.



Wonjin tersenyum begitu mendengar jika Hyeongjun tengah ke minimarket dengan Taeyoung. Helaan nafas terdengar sebelum dia kembali melihat Serim.

"Untuk membeli apa?" tanya Wonjin

"Katanya tadi membeli susu pisang, susu pisang dirumahku habis" ucap Seongmin

Wonjin mengangguk "begitu. Ya sudah kita tunggu sampai mereka kembali" ucap Wonjin

Membuat Seongmin menghembuskan nafasnya lega. Untung Wonjin percaya.

Wonjin terdiam sambil melihat kearah jam ditangannya.

"Kemarin, suara Hyeongjun serak sekali" ucap Wonjin

"Hah? Oh iya, kemarin kita bernyanyi seharian. Jadi suaranya serak" ucap Seongmin

Wonjin mengangguk kecil "sekarang suaranya masih serak?" tanya Wonjin

"tidak. Suaranya sudah baik-baik saja" ucap Seongmin

Kembali Wonjin mengangguk dengan senyum tipis di wajahnya.

VanillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang