Before the Tears Come

837 117 247
                                        

Keesokan paginya, Minhee terbangun dengan erangan pelan yang keluar dari bibirnya. Cahaya matahari sudah masuk dengan malu-malu melalui celah gorden hitam kamarnya.

Lelaki Kang itu menghembuskan nafasnya kemudian terbangun secara perlahan untuk bangkit menuju kamar mandi.

Hal yang pertama Minhee sadari ketika dia di kamar mandi adalah kondisi tangan kanannya yang sangat di sialkan masih dalam kondisi tidak baik. Laki-laki itu menghela nafasnya, mencoba untuk mengambil sikat dan pasta gigi menggunakan tangan kirinya.

"Ck!" Minhee melemparkan pelan sikat gigi dan pasta gigi ketika terasa sulit. Belum lagi dia yang merasa haus dan ingin buang air kecil.

Akhirnya dia berjalan kearah luar kamar mandi. Mengapai ponselnya untuk mencoba menghubungi Hyeongjun. Namun setelah beberapa saat kesayangannya itu tidak mengangkat panggilan darinya, sepertinya Hyeongjun tengah bersiap.

Minhee kembali menaruh ponselnya. Laki-laki itu melihat kearah pintu kamarnya. Otaknya mulai berfikir jika— Jungmo Hyung mungkin bisa membantunya.

Tapi... Haruskah?

Dia mana sudi meminta bantuan Hyung sialannya itu. Tapi Minhee sudah benar-benar merasa ingin buang air kecil saat ini.

Dengan helaan nafas guna meyakinkan dirinya, Minhee berjalan keluar kamar. Tanpa harus memanggil, dia sudah menemukan Jungmo dengan pakaian kantornya tengah membuat sarapan untuk mereka pagi ini.

"Selamat pagi. Sudah bangun?" suara Jungmo terdengar pagi ini. Laki-laki itu menyapa dengan senyum di wajahnya.

Tidak menanggapi, Minhee justru hanya berdehem singkat. Lidahnya terasa begitu kelu hanya untuk mengeluarkan kalimat meminta tolong pada Hyungnya itu.

"Kenapa masih berdiri disana? Tidak mandi?" Jungmo bertanya setelah dirinya membukakan tutup botol lalu menaruh botol minum di meja. Seolah memberikan itu untuk Minhee

Langkah Minhee secara perlahan menghampiri Jungmo. Mengambil botol minum yang sudah di bukakan oleh Hyungnya itu lalu meminumnya. Matanya kembali melirik kearah Jungmo yang tengah membuat toast untuk mereka.

Minhee berdehem pelan. Matanya melihat kearah lain tanpa melihat kearah Jungmo.

"Aku harus mandi" ketus Minhee

Tangan Jungmo yang tengah membuka tutup selai terhenti. Senyum tipis terukir di bibirnya "apa?"

Minhee melirik Jungmo sinis.

"Ulangi. Yang benar" ucap Jungmo

Sialan.

Jika bukan karena Minhee harus bersiap dia tidak sudi.

Sungguh.

"Hyung. Bantu aku mandi. Tolong"

Jungmo tersenyum.

Hyeongjun, Terimakasih.




.
.
.




"Ini" Jungmo menyerahkan sikat gigi yang terdapat pasta pada Minhee setelah membatu anak itu membuka celananya untuk buang air kecil.

Minhee mengambil sikat giginya kemudian menyikat giginya tapi baru sebentar Jungmo sudah mengambil kembali sikat giginya kemudian membawa Minhee agar berdiri menghadap kearahnya.

"Buka mulutmu" ucap Jungmo

Minhee menurut, membuka mulutnya sehingga Jungmo bisa dengan mudah menyikat giginya.




.
.
.




"Perlu bantuan?" tanya Jungmo ketika melihat Minhee tampak sulit memakai celana seragamnya.

VanillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang