열 두번째 (12)

352 55 28
                                    

Srakk

Beberapa lembar kertas dilempar Yongbae ke atas meja kecil di depan Jiyong, Seungri bahkan Baekhyun yang duduk tak jauh dari Seungri. Top pun heran melihat lembaran kertas di atas meja tadi.

"Apa itu?" tanya Top.

"Lihat saja!"

Jiyong seperti biasa, acuh. Lebih memilih melanjutkan meneguk segelas whisky bercampur es. Dengan sigap Top lah yang mengambil kertas-kertas itu. Dia melihat dan membacanya dengan teliti satu persatu lembar kertas tersebut hingga keningnya semakin berkerut.

"Apa isinya hyung?" Daesung penasaran.

"Pemerintahan? Apa maksudnya ini?"

"Berhenti dan menjauh dari masalah yang lebih parah, Jiyongie. Kau tak bisa menyentuh Black Rose hanya dengan tangan kosong," jelas Yongbae."

"Tunggu sebentar, aku masih tidak paham. Ada hubungan apa dengan pemerintahan?"

"Aish, Top hyung sayang, itu berarti Black Rose di bawah naungan pemerintahan selama ini. Itu sebabnya polisi tak bisa menyentuhnya," giliran Daesung yang menjelaskan. Jiyong masih juga acuh.

"Lalu ini foto siapa?"

Top menunjukkan sebuah foto. Hanya menampilkan seseorang yang sedang keluar dari mobil hitam dengan berplat nomor biasa. Di depan mobil yang sedang berhenti itu nampak Seo Jun menyambutnya.

"Itu ...," gumam Baekhyun.

"Kau mengenalinya?" Kepala Top terarah pada Baekhyun.

"Beritahu kami siapa yang kau ketahui!" desak Yongbae.

Baekhyun ingin menceritakannya. Namun muncul keraguan. Dirinya seperti berpikir sejenak.

"Hyungie, bisa aku minta sesuatu?" pinta Baekhyun.

Kepalanya mengedar ke seluruh orang yang ada di ruang keluarga ini. Kecuali Jiyong, yang lainnya bertanya-tanya apa yang diinginkan laki-laki berbadan mungil ini.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Seungri.

"Aku akan beritahu apa yang aku tahu, tapi bisakah kalian membawaku bertemu dengan tunanganku. Seungri hyung, bantu aku untuk bisa menemuinya lagi."

"Nega? Kenapa harus aku?" Seungri menunjuk ujung hidungnya dengan telunjuk.

"Bujuk pacarmu untuk mau menolongku," bisik Baekhyun.

Sontak mata Seungri melebar dan menoleh pada Jiyong yang sepertinya pura-pura tidak mendengar. Temannya yang lain hanya menahan tawa.

"Hei, dia bukan pacarku," sanggah Seungri. Wajahnya sudah merona sendiri karena malu.

"Tak lama lagi juga akan jadi pacar."

"Sudah, jangan debatkan soal pacar. Jiyong akan membantumu kembali pada tunanganmu."

Top mengambil keputusan sepihak. Jiyong yang awalnya seolah tak peduli kini langsung menoleh pada si sulung.

"Yak! Aku tidak bilang seperti itu. Seenaknya saja kau ambil keputusan."

"Ini aku lakukan agar negosiasi kita cepat selesai dan kita dapat informasi tambahan."

"Negosiasi macam apa? Aku bahkan tidak bilang akan membantu mereka."

Jiyong berkata demikian, arah matanya tertuju pada Seungri dan juga Baekhyun.

"Jiyongie, kau lupa kau sendiri yang bilang akan berurusan dengan Black Rose. Jadi turuti saja ucapan Top hyung," titah Yongbae.

The Man With The Angel Tattoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang