스물 여섯 (26)

322 48 25
                                    

Satu bulan kemudian

Punggung leher dengan tato malaikat diusap pemiliknya. Kepalanya sejenak melirik pada jam dinding yang menunjukkan sudah pukul 5 sore. Setelahnya dia menengok ke belakang melihat sosok orang yang dicintai. Jiyong hanya memastikan Seungri tertidur setelah menghabiskan waktu sesi bercinta mereka selama dua jam sore ini. Merapikan selimut yang sedikit tersingkap.

Kaki ramping bertato salib di betisnya menapaki lantai keramik putih biasa, menuntunnya menuju kamar mandi. Keran shower diputar, air dingin meluncur keluar membasahi seluruh badan Jiyong. Kedua tangannya menyibak rambutnya yang basah ke belakang. Jiyong begitu menikmati setiap butiran air yang mengguyur tubuhnya.

Hampir selama satu bulan hatinya bergelut dengan hal yang telah menjadi mimpi buruk bagi pujaan hatinya. Kala matanya terpejam, Jiyong selalu teringat di mana Seungri selalu tidur dengan teriakan memilukan setiap malam. Hal ini yang menyebabkan Jiyong ingin segera menyelesaikan masalah yang tertunda.

Tap tap tap

Langkah kaki diusahakan pelan agar tidak disadari kedatangannya. Memang tidak terdengar jelas karena langkahnya disarukan oleh guyuran air. Jari gembilnya menyentuh punggung sempit di depannya, menyentuh bekas luka cambukan satu bulan lalu. Jiyong sama sekali tidak berjingkat karena terkejut melainkan menoleh ke samping begitu tangan kekasihnya melingkar di pinggangnya. Kepala Seungri menempel pada punggung Jiyong.

"Tidak tidur?"

"Tidak bisa."

"Tapi kau terlihat lelah."

"Mianhae."

"Untuk?"

"Luka di punggungmu, ada tatomu yang rusak karena bekas luka."

Jiyong melepaskan pelukan Seungri, dia berbalik badan dan pandangan mereka saling menyatu. Badan keduanya basah karena siraman air. Jiyong merengkuh lagi pinggang Seungri sehingga jarak semakin terkikis.

"Tidak apa. Hanya tato kecil saja. Mianhae, by ... setiap malam kau selalu mengigau karena kejadian sebulan yang lalu. Bagaimana pun aku sudah membersihkan semua bagian yang Teddy sentuh, tak bisa mengurangi traumamu baby. Hanya dengan menikahimu sedikit membuatku tenang. Mengigaumu sudah mulai berkurang."

"Karena sekarang kita bersatu, hyung. Rasa takutku setidaknya terobati. Gomawo, sudah sabar menghadapiku."

Seungri memeluk Jiyong di bawah guyuran air. Laki-laki yang sudah menikahinya lebih cepat dari perkiraan. Jiyong segera meminta Top menikahkan mereka tiga minggu setelah kejadian. Karena Jiyong melihat Seungri yang selalu tidur dalam kecemasan meski mereka satu kamar. Setelah resmi menikahi Seungri, kondisinya lebih baik.

"Hyung, tidak bisakah untuk tidak pergi malam ini?" Seungri mengendurkan pelukan, menjauhkan kepalanya agar bisa melihat Jiyong.

"Aku harus pergi. Jika kutunda, aku semakin tidak bisa menahan diri."

"Setidaknya pergi bersama Hyun Suk samchon. Aku tidak tenang melihat suamiku pergi sendiri."

"Tidak baby, ada Top hyung, Daesung dan Yongbae yang membantuku. Ini urusanku. Aku harus selesaikan."

Senyum kecut tersungging dari bibir Seungri, "meski kita sudah menikah, melarangmu itu hal paling sulit."

Jiyong meraih kedua pipinya dengan tangan kurusnya, "jangan melarangku jika kau tidak bisa."

"Tapi aku pasangan hidupmu?!"

Jiyong mencium bibir Seungri sambil terguyur air shower. Ciuman biasa berubah sedikit erotis kala Jiyong memasukkan lidah, mencari lidah lawannya untuk saling bertemu. Dengan lancang pun satu tangannya turun perlahan dari punggung Seungri, menelusurinya turun ke pinggul dan berhenti di pantat sintal sambil meremasnya. Jelas saja lenguhan keluar dari mulut Seungri yang masih meladeni cumbuan mereka sesaat sebelum terlepas.

The Man With The Angel Tattoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang