Epilogue

389 45 57
                                    

Matahari pagi hari cukup terik. Padahal jarum jam masih menunjukkan pukul 8.15 pagi. Kwon Jiyong menyisir ke belakang rambut basahnya karena air yang sengaja diguyurkan ke kepalanya dengan jarinya. Handuk kecil diambilnya untuk mengeringkan keringat yang membasahi tato malaikat di belakang lehernya.

Di tempat lain seseorang mengamati Jiyong. Memandanginya dengan tatapan memuja. Sudah jadi pemandangan biasa sebenarnya, tapi itu menjadi kesenangan tersendiri melihatnya. Hanya saja itu tak berlangsung lama karena Seungri harus menaruh sarapan di atas meja makan.

Tangan kurus namun kokoh itu melingkar di pinggang Seungri, membuatnya sedikit berjingkat kaget. Padahal dia belum lama melihat Jiyong di luar, entah bagaimana Jiyong masuk secepat itu.

"Morning baby."

Suara indah Jiyong menyapa indera pendengaran Seungri. Kecupan diberikan Jiyong pada pipi chubby suaminya itu. Tangannya mengusap lembut tepat di perut Seungri.

"Jangan panggil aku 'baby' lagi, hyung."

"Wae? Aku suka."

Seungri membalikkan badannya hingga mereka saling bertatapan. Kedua tangannya ditaruh pada kanan kiri pipi Jiyong.

"Yang harusnya kau panggil 'baby' itu bukan aku, tapi dia."

Tangan berisi Seungri menolehkan kepala Jiyong ke arah lantai berlapis karpet untuk bermain anak-anak. Jiyong tersenyum melihat bocah kecil umur dua tahun sedang asik bermain.

"Aigoo, anak appa. Sudah mandi belum?"

"Don't touch him, hyung. Dia sudah mandi. Aku tidak mau keringatmu menempel padanya," cegah Seungri saat Jiyong ingin menggendong putra kecilnya.

"Sebentar saja ya sayang."

"Ti-dak bo-leh!!! Mau pegang dia, kau harus mandi dulu."

"Baiklah, aku mandi dulu. Dongie-ah, appa mandi dulu, eoh. Nanti kita main ya."

Semangat baru Jiyong dalam menjalani harinya bersama dengan suami tercintanya, Lee Seungri dan putra tunggalnya Kwon Dong Hyuk yang diadopsinya satu tahun lalu setelah kasusnya berakhir. Hakim memutuskan jika Jiyong tidak bersalah karena dia hanya melakukan pertahanan diri dari serangan dan banyak saksi mengatakan jika selama ini Lee Seo Jun lah yang telah melakukan kejahatan dengan penjualan manusia. Sedangkan Choi Siwon sendiri telah diberi hukuman 25 tahun penjara dan pelepasan jabatan sebagai menteri pertahanan.

"Nah, Dongie-ah appa sudah wangi sekarang. Sini appa gendong ya."

Jiyong melihat anaknya masih senang mengetuk-ngetukkan mainannya di lantai. Dongie kecil langsung dibawa masuk dalam dekapannya. Sayang, si anak berontak dan menangis.

"Hueee~ maaaa!!!"

"Wae? Ini appa sayang. Kenapa kau malah menangis?"

Jiyong menimang Dongie agar berhenti dari tangisnya. Tapi si anak malah semakin keras tangisannya.

"Omo, Dongie-ah uljima."

"Maaaa!!!"

Yang dipanggil itu Seungri. Anak itu berusaha menggapai sang papa untuk digendongnya. Tentu saja Seungri tidak bisa mendengar anaknya terus-terusan menangis.

"Cup cup sayang, uljima eoh!"

"Ma~ hehehe," Dongie kecil tertawa dalam gendongan Seungri.

"Papa sayang, coba panggil pa-pa."

"Maa~ nyiihh"

Anak itu tetap tidak mau meski seringkali Seungri menyuruhnya memanggil Papa. Dongie akan tetap menyebutnya Eomma.

"Hyung, bagaimana ini? Dia tidak mau memanggilku Papa."

"Ya sudah, biarkan saja dia memanggilmu eomma. Benarkan Dongie-ah, panggil eom-ma, eoomm-ma!"

"Maa-"

Seungri jengah dengan kelakuan Jiyong dan anaknya yang mau saja menuruti ulah appanya untuk memanggilnya eomma.

"Sudah hyung, lebih baik kau sarapan dan temui Hyun Suk samchon.

"Iya sayang, memangnya kau benar-benar mengijinkan aku kembali ke kepolisian?"

"Setidaknya pekerjaan itu lebih pantas untukmu hyung. Apa kau mau saat anakmu bertanya apa pekerjaanmu dan kau tidak bisa menjawab, hm?"

Jiyong memikirkannya sambil menikmati sarapan yang biasa dibuat Seungri. Mereka memang sudah hidup terpisah dengan ketiga saudara lainnya. Karena keduanya berpikir ingin menjalani kehidupan layaknya rumah tangga pada umumnya.

"Baiklah, aku pergi dulu menemui samchon. Kau hati-hati di rumah, eoh?!"

"Ne, kau juga ingat pulang. Tidak melenceng ke manapun!"

"Mana pernah baby."

"Hanya takutnya, hyung."

"Kau ini," Jiyong menggeleng, "Dongie-ah, appa kerja dulu ne. Jaga eomma ya, jangan kasih dia lirik orang lain."

"Yak! Papa, hyung. Bukan eomma!"

"Ma ... Ma."

Dongie seakan menyetujui sang appa. Dia menirukan Jiyong untuk memanggil Seungri eomma. Tangan kecilnya menusuk pipi Seungri. Sungguh menggemaskan.

Jiyong keluar dari kediamannya yang sederhana setelah mencium suami juga sang anak semata wayang. Meninggalkan mereka untuk menemui Yang Hyun Suk.

"Jadi, di sini kau tinggal, Kwon Jiyong dan Lee Seungri."

Dia menyunggingkan senyum. Menemukan apa yang dicarinya selama setahun terakhir ini, juga mendapatkan bonus dalam temuannya. Si bocah kecil yang dalam gendongan dan melambaikan tangan pada appanya.

 Si bocah kecil yang dalam gendongan dan melambaikan tangan pada appanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


10 April 2021

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Pesan:

Biasakan klik bintang di bawah sebelum atau sesudah membaca. Hargai penulis yang sudah susah payah peras otak untuk menghibur pembaca. Klik bintang itu gratis!

Gamsahamnida!















Akhirnya ini waktunya kita berpisah. Tapi ini hanya sementara sampai kami menemukan titik terang dari sequel ini.

Kenapa kami? Karena kali aku menggandeng teman lama, author dan juga reader setiaku selama ini dalam penggarapannya.

Diharapkan sequel ini bisa melebihi yang pertama. Karena akan ada hal tak terduga di dalamnya.

So, penasaran? Tunggu kami ya. Sampai bertemu lagi di Lucifer The Fallen Archangel

Annyeong 👋

The Man With The Angel Tattoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang