열 다섯 (15) 🔞

649 61 29
                                    

Kaki ranjang sudah berderit sejak dua jam yang lalu, namun para pelakunya tak juga kunjung surut dalam mengejar kenikmatan dunia. Malah semakin brutal. Baju dan piyama telah teronggok tak berdaya di lantai. Ditanggalkan oleh pemiliknya. Tato di tubuh Jiyong terlihat begitu mengkilat akibat keringat yang tidak berkesudahan membasahinya.

Cengkraman pada bantal tak jua meredakan rasa nikmat yang diberikan Jiyong secara bertubi-tubi. Menumbukkan prostatnya begitu dasyat selama dua jam sejak Seungri memasrahkan diri pada kekasihnya dari belakang. Posisi yang sangat disukai Jiyong. Dia bisa melihat betapa menggodanya bokong kekasihnya itu. Suara tamparan pada pipi pantat Seungri diikuti dengan pekikannya menambah Jiyong semakin ingin terus menghajar habis-habisan lubang senggama kekasihnya ini.

Suaranya serak karena jeritan dan desahan yang tak henti di keluarkan. Tak menyangka betapa gilanya Jiyong kalau sudah bermain di atas ranjang. Meski begituTak ada yang mau mengalah satu sama lain dalam hal memuaskan. Seungri yang sudah tiga kali mencapai klimaks sejak persetubuhan awalnya tak ingin berhenti. Meski dirinya sudah lelah. Mengeluh pun tiada guna, karena dialah yang sudah membangkitkan harimau sedang tidur.

"Hyung ahh aku lelah shh ahh."

Jiyong memeluk pinggang Seungri tanpa menghentikan gerakan pinggulnya sedikit pun. Merapatkan tubuhnya hingga dada bidangnya merapat pada punggung Seungri.

"Kau tahu sayang, aku menggilai tubuhmu. Sshh ughh ... kau sudah tiga kali tapi aku baru dua kali, baby."

"Ahh ahh jebal hyung ahh."

Kepalanya terbenam di bantal, mengerang nikmat kala Jiyong dengan sengaja menumbuk lubangnya lebih dalam. Sepertinya dia akan kembali sampai pada klimaks keempatnya.

"Hyung, aku mau samp ...," ucapannya tidak dilanjut.

Seungri melihat ke belakang apa yang dilakukan kekasihnya itu. Jiyong menghentikan gerakannya, mencabut penisnya dari anal Seungri. Rasa hampa melingkupi Seungri, terutama saat akan sampai. Seungri merengut karena Jiyong menyiksanya untuk tidak memberinya klimaks.

"Hyung~ apa yang kau lakukan? Kenapa mencabutnya?" Seungri menggerutu, bibirnya mengerucut terlihat menggemaskan.

"Kemari baby, ride me!"

Jiyong terbaring di kasur meminta Seungri untuk mengambil permainan. Dengan mencibik, Seungri dengan cepat mengubah posisinya, mengangkangkan kedua kakinya di atas kejantanan Jiyong.

"Masukkan baby."

"Kakiku lemas hyung," rengek Seungri.

"Come on, baby! Aku tidak suka tawar menawar."

"Ck ... katanya aku pacarmu, tapi kau seperti sedang bermain dengan jalangmu. Ahhh~"

Mulutnya menggerutu, tapi tangannya menuntun penis Jiyong masuk ke dalam analnya. Matanya terpejam sejenak, satu tangannya mengepal erat di dada Jiyong untuk mengurangi rasa sakit.

"Gerak baby, kau akan merasakan nikmat nantinya."

Cuma dibalas anggukan oleh Seungri, dia mulai bergerak naik dan turun perlahan yang semakin lama temponya semakin cepat. Keduanya mulai terbuai nikmatnya permainan yang dipimpin Seungri. Sepuluh jari Seungri diapit jari jemari Jiyong, menikmati bagaimana indahnya sang kekasih dari bawah sana bergerak naik dan turun, dengan peluh yang turun dari leher hingga dadanya. Mulut Seungri tak henti meracau, melenguh dan tak jarang memanggil nama Jiyong. Hantaman pada prostatnya membawa dirinya kembali pada pencapaian yang tertunda.

"Ouhh ahh hyung aku samp ...,"

Kalimatnya lagi terpotong. Matanya melirik ke bawah mendapati Jiyong menutup penisnya untuk menunda klimaks. Wajahnya seketika berubah memohon.

The Man With The Angel Tattoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang