스물 나인 (29)

298 42 32
                                    

"Minumlah."

Daesung memberikan sebotol air mineral untuk Seungri. Suami Kwon Jiyong itu duduk terpaku di pinggir trotoar di jalan yang cukup sepi. Wajahnya jelas masih kesal. Diminumnya air dengan cepat hingga setengah botol. Daesung ikut duduk di sebelahnya sambil melihat jalanan yang sepi.

"Seungri-ah, bersabarlah sedikit dengan sifatnya."

"Tapi bagaimana aku bisa tenang hyung, sementara dia menaruh dirinya dalam bahaya," protes Seungri.

"Suamimu memang seperti itu. Dia selalu menantang dan menempatkan dirinya dalam bahaya."

"Dia sudah menikah, hyung. Kalau terjadi sesuatu padanya, lalu aku harus bagaimana?"

Daesung menoleh ke samping. Melihat Seungri yang sepertinya akan menangis lagi.

"Aku beritahu sesuatu padamu apa yang terjadi dengan Jiyong hyung selama sebulan ini."

Seungri tidak paham dengan Daesung, "wae? Ada apa hyung?"

"Sejak kejadian di mana kau hampir diperkosa Teddy, Jiyong hyung selalu terbangun tengah malam. Memastikan kau tidur dengan nyenyak atau kau yang baik-baik saja atau kau masih di sisinya. Dia mengatakan kau sering mengigau dalam tidurmu."

Seungri mengangguk.

Daesung melanjutkan ceritanya, "saat dia tahu kau baik-baik saja, Jiyong hyung keluar diam-diam dari kamar hanya untuk merokok dan minum sedikit. Walau dengan kondisinya yang kurang baik."

"Mwo? Minum? Merokok? Dari mana hyung tahu?"

Daesung tersenyum, "aku tanpa sengaja melihatnya berdiri di balkon saat mau ke dapur. Jadi kuputuskan untuk mendekati. Dia bercerita akan masalahnya. Jiyong hyung tertekan karena dia merasa tidak bisa melindungi orang yang dicintainya. Dia terus menyalahkan dirinya jika saja saat itu Teddy benar-benar menodaimu dan Jiyong hyung tidak bisa berbuat apa-apa. Jiyong hyung juga orang yang tidak akan tenang jika urusannya belum selesai."

Daesung sedikit menjeda ucapannya. Memberi sedikit waktu bagi Seungri untuk berpikir sepertinya tidak masalah, barulah dia merangkul Seungri yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri.

"Kalian sudah menikah, jadi kau sudah harus bisa membiasakan diri dengan sifat suamimu itu. Memang tidak mudah, tapi itulah Kwon Jiyong. Pria dengan segala sifat keras kepalanya, dingin dan terkadang terlihat arogan. Namun di balik itu semua, Jiyong hyung itu orang yang menyayangimu. Percayalah, dia akan selalu kembali padamu."

"Hyung, sepertinya aku sudah jahat dengannya. Ternyata aku belum memahami suamiku sendiri. Aku egois, hyung." Pertahanan Seungri runtuh. Dia menangis dipelukan Daesung.

"Itu wajar. Kau hanya mencemaskan orang yang kau cintai. Itu saja." Daesung mengelus punggung Seungri agar dia tenang.

"Mianhae. Aku terlalu keras kepala."

Suara Jiyong membuat Seungri sempat berhenti menangis dan mengangkat kepalanya dari pelukan Daesung. Melihat sang suami sudah berjongkok di hadapannya. Seungri langsung melepaskan pelukannya pada Daesung dan menyambar Jiyong dalam pelukannya.

"Jiyong hyung, mianhae."

"Gwaenchana. Jangan menangis lagi, eoh?! Kita masih ada tugas yang perlu segera diselesaikan."

Seungri mengendurkan pelukan dan melihat Jiyong, "kau mau pergi ke sana?"

"Kau sudah tahu jawabannya baby."

"Aku ijinkan. Tapi setelah itu kau harus mau pergi ke rumah sakit untuk mengobati luka ini." Seungri menunjuk pada luka di tangan Jiyong.

"Call."

The Man With The Angel Tattoo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang